Sabtu, 26 Januari 2013

Bunga

 

Bunga (Flos)



Bunga (flos) adalah bagian tanaman dari divisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup), yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi). Oleh karena berfungsi sebagai alat perkembang-biakan, maka bunga dilengkapi organ reproduksi yaitu benang sari dan putik.

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.


Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.


Sehari-hari istilah bunga juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.



Bagian-bagian (Struktur) bunga, yaitu;
  • Tangkai Bunga (pedicel); bagian bawah bunga. Tangkai ini berperan sebagai penopang atau tempat melekatnya bunga dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau ranting
  • Kelopak Bunga (Calix); bagian yang melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Biasanya, bentuk dan warnanya menyerupai daun.
  • Mahkota Bunga (Corolla); memiliki warna bermacam-macam sehingga disebut perhiasan bunga (Periantheum). Warna yang menarik itu berguna untuk memikat kupu-kupu atau serangga lainnya agar hinggap pada bunga, untuk membantu proses penyerbukan.
  • Putik (Pistillum / alat kelamin betina); terletak di bagian tengah-tengah bunga dan biasanya dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas kepala putik (stigma), tempat terjadinya proses penyerbukan, tangkai putik (stillus) terletak di bagian yang akan menjadi buah dan Biji, bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovullum),.
  • Benang Sari (Stamen / alat kelamin jantan); terletak pada bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga, bersifat ringan dan mudah terbang tertiup angin. Terdiri atas tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera), tempat dihasilkannya serbuk sari (pollen). Dapat menempel pada kaki, kepala, dan tubuh kupu-kupu atau serangga yang hinggap.
  • Dasar bunga; terletak di pangkal bunga, tempat melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan.
Gambar Morfologi Bunga

Morfologi bunga sempurna
  1. Bunga sempurna,
  2. Kepala putik (stigma),
  3. Tangkai putik (stilus),
  4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
  5. Sumbu bunga (axis),
  6. artikulasi,
  7. Tangkai bunga (pedicel),
  8. Kelenjar nektar,
  9. Benang sari (stamen),
  10. Bakal buah (ovum),
  11. Bakal biji (ovulum),

  12. Serbuk sari (pollen),
  13. Kepala sari (anther),
  14. Perhiasan bunga (periantheum),
  15. Mahkota bunga (corolla),
  16. Kelopak bunga (calyx)

Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: “rumah wanita”) berupa putik.
Bunga yang memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. disebut bunga sempurna (bunga banci atau hermafrodit). Jika bunga memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Fungsi Bunga

Bunga merupakan wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora), untuk menghasilkan biji. Bunga memiliki fungsi utama sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik.

Bagian bunga yang paling menarik adalah mahkota. Mahkota yang indah dan berbau menyengat, secara ekologis berfungsi menarik perhatian serangga, seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah. Akibatnya, tanpa disadari proses penyerbukan terjadi.

Sedangkan bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, perlengkapan upacara adat, dan bahan rempah-rempah.

Pengelompokan Bunga

Bunga-bunga di alam, yang beraneka ragam bentuknya ini, dapat dikelompokkan berdasarkan :

1. Tipe Bunga

Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga.
Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga.

Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang seling; dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium majemuk; pleiochasium; bunga kipas dan bunga sabit.

Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang. Contoh yang pertama adalah bunga bulir, tongkol, untai, tandan, cawan, payung, bongkol, dan bunga periuk. Contoh yang kedua adalah bunga malai, thyrse, malai rata, bulir majemuk, tongkol majemuk dan payung majemuk

Tipe lain bunga majemuk adalah bunga karangan semu, cyathium, berkas, tukal, dan lembing.

2. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dibedakan menjadi bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga sempurna (biseksual/hermaprodit) dan bunga tidak sempurna (uniseksual). Bunga uniseksual terdiri atas bunga jantan dan bunga betina. Berdasarkan pada kelamin bunga yang terdapat dalam suatu tumbuhan maka tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berumah satu (monoecious), tumbuhan berumah dua (diecious) dan polygamous.

3. Berdasarkan jumlah bunga

Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora).

4. Berdasarkan letak

Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak daun.

Bagian bunga seperti daun kelopak dan daun mahkota berada pada susunan tertentu ketika masih kuncup. Hal ini disebut estivasi, contohnya estivasi valvate, valvate induplicate, valvate reduplicate, imbricate, ascending imbricate, descending imbricate, convolute, plicate, open dan quincuncial.

Bagian bunga lainnya, seperti dasar bunga dapat mengalami peninggian. Beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan peninggian dasar bunga, misalnya anthofor, androfor, ginofor, androginofor dan discus. Bentuk dasar bunga yang biasa dijumpai adalah bentuk rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.

Untuk memberikan gambaran tentang bunga dapat digunakan diagram bunga dan rumus bunga. Diagram bunga merupakan gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Rumus bunga merupakan gambaran mengenai berbagai sifat bunga dan bagian-bagiannya yang dinyatakan dengan huruf, angka, serta lambang-lambang tertentu.

BUNGA MAJEMUK BERBATAS DAN BUNGA MAJEMUK TAK BERBATAS

BUNGA MAJEMUK BERBATAS DAN BUNGA MAJEMUK TAK BERBATAS
 
1. Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) adalah bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangfkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari atas), oleh sebab itu dinamakan : inflorecentia centrifuga
Berdasarkan jumlah cabang pada ibu tangkai, Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) dibedakan dalam tiga macam:
  1. 1. Yang bersifat “ monochasial” . jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua cabang ), tetapi tidak pernah berhadapan , dan ada yang satu lebih besar dari yang lainnya. Cabang yang besar selanjutnya seperti ibu tangkai setiap kali hanya mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotiledoneae). Contoh: kapas (Cossipium sp.)
  2. 2. Yang bersifat “dichasial” jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae)
  3. 3. Yang bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi. Contoh: bunga oleander ( Nerium oleander L.)
Dalam golongan ini dapt lagi dibedakan:
  1. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujjung ibu tangkai terdapat satu bunga. Di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujngnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya, seperti misalnya bunga melati (Jasminium sumbac Ait.),
Ada pula kalanya cabang bunga anak payung menggarpu yang majemuk, yang seluruhnya terdiri atas tujuh bunga, misalnya pada Clematis.
  1. Bunga tangga atau bunga becabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya becabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya berbentuyk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Bunga yang demikian ini antara alin terdapat pada buntut tikus (Helitropium indicus L.).
Pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae, misalnya kayu merah (Euphrobia pulcherrima Wilid.), patikan (Euphorbia hirta L.), dll. Terdapat bunga majemuk, dengan susunan yang khas, yaitu; satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. Bunga majemuk dengan susunan yang demikian itu disebut Cyanthium.
  1. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 90o, sehingga jika kita mengikuti arah percabangan kita akan mengadakan gerakan seperti sekerup atau spiral, misalnya; bunga kenari (Canarium commune L.),
  2. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
  3. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga becabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara lain pada tumbuhan suku Iridocea.
2. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) adalah bun ga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tak berbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini danamakan: inflorecentia centripetala. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) contohnya: mangga (Mangifera indica L.), bunga kenikir

(a)
Dalam golongan ini dapat lagi dibedakan:
  1. I. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat dibedakan menjadi:
    1. a. Tandan (racemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Kita dapat pula mengatakan ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masih mendukung satu bunga pada ujungnya. Contoh:
    2. b. Bulir (spica), seperti tandan tetepi bunga tidak bertangkai. Contoh: lengkuas (Zingiber officinale)
  1. c. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Contoh: pada sirih (Piper betle L.)
  2. d. Tongkol (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan sering kali bergading. Contoh: Jagung (Zea mays L.), tetapi hanya pada bunga betina,
Pada suatu bunga tongkoi seringkali terdapat seludang bunga yang indah dan menarik warnanya, yang selain berguna untuk menarik serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. Pada sebuah tongkol, bunga betinanya terdapat dibagian atas, sedang bunga jantan di bagian bawah, dan diantara kedua jenis bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti pada iles-iles (Amorphopallus variabilis BI.) dan tumbuhan yang tergolong suku Araceace pada umumnya.
  1. e. Bunga payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak terbatas, yang dari ujung ibu tamgkainy mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, dank arena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun-daun pembalut. Contoh:
Pada suatu bunga paying cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi cara percabangan ibu tangkainya, hingga dengan demikian terjadi bunga paying yang bertingkat, yang lazimnya lalu disebut Bunga payung majemuk, seperti terdapat pada wortel (Daucus carota L.)
  1. f. Bunga bongkol (capitulum),suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Bentuk tumbuhan suku Mimosaceae,misalnya petai (Parkio speciosa Hassk.)
  2. g. Bunga periuk (hypanthodium). Bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
1) Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Daun-daun pembalut tidak ada. Bunga majemuk yang demikian susunannya contohnya seperti: nangka (Artocarpus integra Merr.),
2) Ujung tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar, contohnya:
  1. h. Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (ada kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya terdapatdaun-daun pembalut (involucrum) . selain dari itu pada bunga cawan lazimnya kita dapati dua macam bunga, yaitu;
1) Bunga pita: Bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pita (flos ligulatus).
2) Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang tedapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
Bunga cawan dengan bagian-bagiannya yang lengkap seperti diuraikan di atas terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.), bunga dahlia,
  1. II. Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat disebut:
    1. a. Malai (panicula): Ibu tamgkainya mengdakan percabanga secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan denga suatu tandan majemuk. Secara heseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas, misalnya; bunga mangga (Mangifera indica L.), rambutan, langsat
    2. b. Malai rata (corymbus romosus): Ibu tangkai mengdakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang- cabang tadi mempunyai sifat demikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung, contohnya; soka (Ixoro grandiflora),
    3. c. Bunga payung majemuk (umbella composite), yaitu suatu bunga payung yang tersusum, dapat pula dikatakan sebagai bunga paying, yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut (involucrum), demikian pula pada pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil (involucellum),. Bunga bertingkat atu majemuk terdapat misalnya pada wortel (Daucus carota),
    4. d. Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol, yang ibu tangkainya becabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian denga susunan sepaerti tongkol pula, terdapat misalnya pada kelapa (Cocos nucifera) dan palma (Palmae) umumnya. Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal, dan kuat.
    5. e. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga cabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir, misalnya bunga jagung (Zea mays L.) yang jantan, dan bunga berbagai jenis rumput (Gramineae).

Selasa, 22 Januari 2013

5 Makanan Penyebab Migrain

Anda sering atau pernah mengalami migrain atau sakit kepala sebelah? Migrain sering kali mengganggu aktifitas kita , karena migrain sering menyerang secara tiba-tiba. Migrainpun dapat menyebabkan penurunan kualitas 
Untuk mencegahnya mungkin bisa menghindari beberapa makanan ini. Karena makanan ini bisa menjadi salah satu pemicunya. Berikut ini makanan yang dapat menyebabkan migrain yang dilansir oleh Real Beauty.
1. Anggur Merah
Anggur jenis ini mengandung tyramine yang tinggi, yaitu zat yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Akibatnya , kepala sering berdenyut-denyut sakit.
2. Bacon (daging asap)
Bacon atau daging asap adalah salah satu makanan yang tidak baik untuk kesehatan kepala karena memiliki kandungan nitrit yang tinggi. Terlalu banyak nitrit pembuluh yang memasok darah ke otak akan meluas sehingga akan menyebabkan migrain.
3. Pemanis buatan
Asam amino pada pemanis buatan atau aspartam dapat menyerang dan merusak sel-sel otak. contoh minuman yang menggunakan pemanis buatan adalah minuman-minuman instan dan serbuk minuman.
4. MSG
MSG dalam bumbu penambah rasa atau penggurih juga bisa menyebabkan sakit kepala yang sangat buruk. Untuk yang suka memasak mungkin bisa mengurangi jumlah bumbu masak yang ada di dalam masakan. Karena selain menyebabkan migrain juga tidak baik untuk kesehatan otak.
5. Salami (daging fermentasi)
Salami atau daging fermentasi memiliki kandungan nitrat yang dapat memicu nyeri migrain. Lebih baik pilihlah makanan sehat seperti daging segar.

Kamis, 10 Januari 2013

Cara Menghindari Iritasi Karena Pembalut Wanita

Pernahkah Anda mengalami iritasi yang disebabkan oleh pembalut saat sedang haid?
Anda tidak mengalaminya sendirian. Keluhan iritasi pada daerah kewanitaan akibat pembalut ternyata banyak dialami oleh wanita lain juga. Dari cerita yang Vemale dengar, pembalut dapat menyebabkan iritasi ringan pada organ intim. Mengapa demikian?

Yang pertama, apabila bahan pembalut kurang berkualitas, pembalut akan menyebabkan gesekan pada bagian intim wanita. Nah, pada saat ini, apabila kulit wanita tersebut sangat sensitif, maka kulit mudah iritasi.

Yang kedua, kulit sensitif juga seringkali tidak tahan terhadap aroma parfum dari pembalut. Kemerahan atau gatal, umumnya dialami jika ternyata kulit bereaksi terhadap parfum pembalut.

Yang ketiga, apabila pembalut lama tidak diganti dan dibiarkan maka bakteri akan mudah berkembang di area intim. Akibatnya vagina akan terasa gatal dan seringkali timbul ruam.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Tips 1. Pilih pembalut berkualitas

Tentunya memilih pembalut jangan hanya didasari oleh harganya yang murah atau iming-iming promosi saja. Pembalut adalah produk yang penting dan akan sangat dekat sekali dengan area kewanitaan. Sehingga, memilihnya memang tidak boleh sembarangan.

Pilih pembalut dengan bahan yang berkualitas dan nyaman. Yang daya tampungnya besar dan tidak mudah bergeser ke kiri dan kanan.

Tips 2. Ganti pembalut teratur

Jangan membiasakan memakai pembalut yang sama lebih dari 4 jam. Apabila Anda sedang mengalami haid yang cukup banyak, ganti pembalut setidaknya 2 jam sekali. Namun apabila jumlah yang keluar tidak terlalu banyak, setidaknya pembalut harus diganti setiap 4-5 jam.

Tips 3. Pilih pembalut non-perfume

Ada baiknya Anda memilih pembalut tanpa parfum terutama bila kulit Anda berjenis kulit sensitif. Kebanyakan kulit sensitif tidak tahan terhadap aroma parfum dan kulit vagina akan mudah terkena iritasi.

Tips 4. Basuh dengan air rebusan daun sirih

Jika Anda sedang mengalami iritasi pada vagina, maka yang perlu Anda lakukan adalah merebus 3-5 lembar daun sirih. Dinginkan, kemudian setelah dingin digunakan sebagai air untuk membasuh daerah kewanitaan.

Hindari penggunaan sabun atau bedak tabur karena hanya akan memperparah kondisi iritasi pada kulit. Sabun akan membuat kulit vagina terlalu kering sehingga iritasi akan semakin berlanjut, bahkan bisa infeksi. Sedangkan bedak tabur akan menjadi sarana berkembang biaknya bakteri dengan lebih cepat.

Tubuh Gemuk Justru Umur Lebih Panjang

Menurut penelitian terhadap tiga juta manusia, perempuan atau pun laki-laki yang bertubuh gemuk (namun tidak berlebihan), mereka memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan orang berbobot tubuh kurus.

Para ilmuwan menghadapi pemikiran konvensional yang menyatakan bahwa orang berbobot normal merupakan indikator orang yang sehat. Namun obesitas juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Toronto's York University menyatakan bahwa orang dengan tubuh gemuk mungkin akan lebih baik dibandingkan dengan orang yang terus menerus melakukan diet.

Penelitian telah membuktikan bahwa ribuan penderita obesitas memiliki kesehatan yang cukup baik, sementara hanya sedikit yang ditemui memiliki masalah kesehatan.

Diduga bahwa orang yang lebih gemuk, cenderung lebih banyak menyimpan cadangan lemak yang dapat digunakan saat mereka sakit di masa tua dan mengalami penurunan bobot tubuh.

Teori lainnya mengatakan bahwa orang yang kegemukan akan cenderung lebih rajin berolahraga dan mengkonsumsi lebih banyak makanan sehat, dibandingkan dengan orang kurus yang mungkin menolak untuk makan dan memilih untuk merokok untuk menekan nafsu makan.

"Hasil penelitian ini tidak boleh disalah artikan oleh orang-orang dengan berpikir 'ayo kita makan sepuasnya'. Ini akan jadi bencana," ujar juru bicara dari UK National Obesity Forum, Tam Fry, kepada The Independent yang dikutip DailyMail.

Orang yang dianggap memiliki bobot tubuh normal adalah mereka yang memiliki indeks massa tubuh antara 18,5 hingga 24,9. Orang yang kegemukan dihitung dengan indeks massa tubuh 25 hingga 29,9. Sementara itu, orang terhitung obesitas bila memiliki indeks massa tubuh antara 30 hingga 34,9.

JANGAN TAKUT GEMUUK GUYSS>>...
 
Copyright (c) 2010 Mega's Blogg and Powered by Blogger.