1. Konsep
ekologi dan ruang lingkupnya:
v Ekologi merupakan salah satu cabang
biologi, yaitu suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau
alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukkan
suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan,
biomasa, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor
fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersebut. Sedangkan
fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem.
v Ruang lingkup ekologi
o Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
o Komponen-komponen
pembentuk ekosistem adalah:
1.
Abiotik atau komponen tak hidup adalah
komponen fisik
dan kimia
yang merupakan medium
atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar
komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan
organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme,
yaitu: suhu, air, garam, cahaya matahari,
iklim, tanah dan batu.
2.
Biotik adalah istilah yang biasanya
digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah
suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak
bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu: produsen,
konsumen, dan pengurai/dekomposer
o Ekologi berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
v Ekologi baru banyak dipelajari dari
berbagai disiplin ilmu di Indonesia setelah tahun 1972, dimana setiap orang
mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan
penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek
rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan
efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari
biologi, namun ekologi tidak dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya. Ekologi merupakan
mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani
antara ilmu alam dan ilmu sosial. Hubungan ekologi dengan ilmu alam lainnya:
a. Ilmu Fisika berperan dalam ekologi karena
faktor fisik seperti: sinar matahari, perubahan suhu, daya serap tanah, hujan
dan lain-lain merupakan komponen pembentuk dalam suatu sistem ekologi.
b. Ilmu Kimia berperan dalam ekologi karena
proses kimia seperti sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh dan di luar
tubuh makhluk hidup merupakan bagian yang penting.
c. Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan dalam ekologi karena
berkaitan dengan berbagai proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa
siang-malam, musim kemarau dan musim hujan, musim panas-gugur-salju-dan semi,
gravitasi, endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, dan
lain-lain.
d.
Ilmu Sosial sangat penting bila komponen manusia
dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem
terhadap kehidupan manusia.
2. Hukum termodinamika I dan Hukum termodinamika II

“energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang
lain, tetapi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan”
Sesuai
dengan Hukum Termodinamika I, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk
energi ke bentuk energi yang lain, maka jumlah energi yang diperoleh oleh
sistem akan sama dengan
jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang
dilepaskan oleh sistem akan sama
dengan
jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan.

“setiap terjadi perubahan bentuk
energi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk energi yang terpusat menjadi
bentuk yang terpencar”
Setiap
pemakaian bentuk atau unit energi tidak
pernah tercapai 100 % efisiensinya, sehingga ada sisa energi yang tidak terpakai (entropi). Karena entropi itu tidak
terpakai pada proses itu maka
entropi disebut limbah. Jadi berdasarkan
konsep ini, dengan melihat hampir semua kegiatan adalah perubahan energi dari
satu bentuk kebentuk lain maka berarti pencemaran (limbah/entropi) selalu terjadi
.
Dari hukum entropi
tersebut ada 2 hal yang penting:
1.
Pencemaran
selalu terjadi dan tidak dapat dihindari karena adanya entropi
2.
Pencemaran
dapat diperkecil karena sesungguhnya entropi itu adalah sumber energi bagi
proses lain.
3.
Hukum
toleransi shelford, hukum minimum Leibiq, dan daya lenting lingkungan:
Ø Hukum toleransi shelford menyatakan:
“Kehadiran dan keberhasilan suatu organisme
tergantung kepada lengkapnya kompleks-kompleks keadaan. Ketiadan atau kegagalan
suatu organisme dapat dikendalikan oleh kekurangan atau kelebihan secara
kualitatif dan kuantitatif dari salah satu beberapa faktor yang mungkin
mendekati batas-batas toleransi organisme tersebut”
Konsep toleransi Shelford menyatakan bahwa untuk setiap
faktor lingkungan suatu jenis
organisme mempunyai suatu kondisi minimum dan maksimum yang mampu diterimanya,
diantara kedua harga ekstrim tersebut merupakan kisaran toleransi dan
didalamnya terdapat sebuah kondisi yang optimum. Dengan demikian setiap
organisme hanya mampu hidup pada tempat-tempat tertentu saja, yaitu tempat yang
cocok yang dapat diterimanya.
Ø Hukum Minimum Liebig menyatakan:
“Untuk dapat
bertahan dan hidup dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki
bahan-bahan yang penting diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
keperluan-keperluan dasar ini bervariasi antara jenis dan dengan keadaan”
Apabila keperluan
mendasar ini hanya tersedia dalam jumlah yang paling minimum, maka akan
bertindak sebagai faktor pembatas.
Walaupun demikian, seandainya keperluan mendasar yang hanya tersedia minimum,
berada dalam waktu “sementara” tidak dapat dianggap sebagai faktor minimum,
karena pengaruhnya dari banyak bahan sangat cepat berubah.
Ø Daya
lenting lingkungan:
Daya lenting lingkungan adalah
kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami
perubahan atau gangguan. Dengan demikian, lingkungan mampu menanggulangi
perubahan-perubahan selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung dan daya lentingnya. Keseimbangan lingkungan dapat menjadi
rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang
melebihi daya dukung dan daya lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi
karena alam maupun aktivitas manusia.
4.
a.) Relung ekologi
Relung ekologi
(ecological niche) adalah jumlah total semua penggunaan sumberdaya biotik dan
abiotik oleh organisme di lingkungannya. Salah satu cara untuk menangkap konsep
itu adalah melalui analogi yang dibuat oleh ahli ekologi Eugene Odum: Jika habitat
suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya. Dengan kata lain,
relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya bagaimana ia “cocok dengan”
suatu ekosistem. Relung suatu populasi kadal pohon tropis, misalnya terdiri
dari banyak variabel, antara lain kisaran suhu yang dapat ia tolerir, ukuran
pohon dimana ia bertengger, waktu siang hari ketika ia aktif, serta ukuran dan
jenis serangga yang ia makan.
b.) Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi
zat kimia dalamtubuh mahluk hidup dalam waktu yang cukup lama, dibandingkan
dengan konsentrasizat kimia yang terdapat di alam.
c.)
Piramida energi
Piramida energi adalah piramida yang
menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap
tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida energi tidak hanya jumlah
total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan
tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi .
Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien
penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi
lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari
organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme
yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan
untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga
energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi
dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
d.) Homeostasi
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau
mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme)
yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam
biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis
pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap
organisme.
e.) Detritus food chain
Detritus
adalah hasil dari penguraian sampah atau tumbuhan dan binatang yang telah mati.
Selain itu detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan. Detritus
juga didefenisikan bahan organik yang tidak hidup, seperti feses, daun yang
gugur, dan bangkai organisme mati, dari semua tingkat trofik.
Rantai makanan detritus (detritus
food chain) berawal dari bahan organik yang telah mati yang dipecah oleh
mikroorganisme kemudian dimakan oleh hewan pemakan detritus, kemudian dimakan
predatornya.
0 komentar:
Posting Komentar