Taksonomi Familia Arecaceae
Familia Arecaceae dalam pengklasifikasian mempunyai genus yang jumlahnya
sangat banyak. Oleh karena itu, banyak pakar yang membagi atas beberapa genus
yang jumlahnya kadang-kadang berbeda antara satu pakar dengan pakar yang lain.[1]
Tumbuhan ini jumlahnya sangat banyak dan tersebar
di bumi ini, contohnya di Indonesia dikenal sebagai negara kaya dengan berbagai
tumbuhan ini. Oleh karena jenisnya begitu banyak, belum semua tumbuhan
tergolong kedalam familia Arecaceae
yang tumbuh di Indonesia ini diketahui namanya. Hal ini disebabkan banyak jenis
tumbuhan ini tumbuh tersebar di hutan-hutan Indonesia, misalnya di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, hinga pula-pulau kecil. Biasanya yang luput
dari pengamatan adalah jenis dari segi penampilannya kurang mencolok atau
kurang menarik sebagai tanaman hias dan tidak banyak manfaatnya untuk kehidupan.[2]
Oleh karena itu, pentingnya pengelompokan (Taksonomi) familia Arecaceae agar dapat diidentifikasi
jenisnya. Tentang penamaan tumbuhan ini didasarkan pada keseragaman dalam tata
nama baru yang semua familia tanaman berkahiran ceae. Berikut ini Sistematika Botani Arecaceae :
Regnum
: Plantae
Divisio :Magnoliophyta (Angiospermae)
Classis : Liliopsida (Monocotyledoneae)
Ordo :Arecales
Familia : Arecaceae.[3]
B.
Morfologi Tumbuhan
1. Akar (radix)
Akar merupakan bagian pokok bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan kormus. Pada akar terdapat bagian-bagian, yaitu
leher akar atau pangkal akar (collum)
yang merupakan bagian akar bersambungan dengan pangkal batang. Ujung akar (apex radicis) merupakan bagian akar yang
paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan
pertumbuhan. Batang akar (corpus radicis) adalah bagian akar yang
terdapat antara leher akar dan ujungnya.Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagian-bagian akar
tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi. Serabut akar (fibrilla radicalis) merupakan cabang-cabang akar yag halus dan berbentuk
serabut. Rambut-rambut akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang
sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh karena itu dinamakan rambut
akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan
akar menjadi luas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan dapat dihisap.
Tudung akar (calyptra) adalah bagian
akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk
melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.[4]
Sistem perakaran terdiri atas akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang merupakan akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang
berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada
tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae)
dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Akar serabut adalah akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar
yang aseli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu
dinamakan akar serabut (radix adventicia).[5]
2. Batang (caulis)
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang
penting dan dapat dibedakan antara tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan
berbatang. Tumbuhan tidak berbatang (planta
acaulis) merupakan tumbuhan yang benar
tidak berbatang sesungguhnya tidak ada hanyatampaknya saja tidak ada.hal itu
disebabkan karena batang sangat pendek, sehingga semua daunnya keluar dari
bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula). Batang dibedakan menjadi batang
basah (herbaceus), batang berkayu (lignosus), batang rumput (calmus) dan batang mendong (calamus). Batang tumbuhan mempunyai
bentuk yang bermacam-macam, contohnya bulat (teres) yang terdapat pada familia Arecaceae. Arah tumbuh batang berbeda-beda, salah satu contohnya
adalah tumbuh tegak lurus (erectus),
contohnya pada tumbuhan palem-paleman.[6]
3. Daun (folium)
Daun adalah bagian tumbuhan (organ), yang
terdapat di bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang dan tempat
di atas daun yang merupakan sudut antara batang daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun mempunyai begian-bagian,
yaitu pelepah daun (vagina), tangkai
daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Morfologi daun diantaranya
ujung daun (apeks), tepi daun (margo folii) dan pangkal daun (basal). Bentuk daun (circumscriptio) beranekaragaman contohnya
bulat, perisai, melonjong sedangkan untuk tipe daun dikenal ada daun tunggal
dan daun majemuk. Pertulangan daun ada yang menyirip, menjari, melengkung dan
sejajar.[7]
4. Bunga (flos)
Bunga
dengan nama latin flos mempunyai
bagian-bagian, yaitu tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptaculum), hiasan
bunga (perianthium) dan alat
perkembangbiakan.
a. Tangkai bunga (pedicellus)
Pedicellus merupakan bagian bunga yang
masih jelas bersifat caulis (batang),
seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai
daun, berwarna hijau, seakan-akan peralihan daun biasa ke hiasan bunga. Tangkai
bunga sering kali melekat daun tangkai (brakteola).
b. Dasar bunga (receptaculum)
Dasar bunga (receptaculum) adalah tangkai yang seringkali melebar, dengan
ruas-ruas pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi
bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya tampak
duduk dalam satu lingkaran.
c. Hiasan bunga (perianthium)
1). Kelopak (calyx)
Kelopak merupakan kesatuan daun-daun
bunga pertama mulai dari bawah, pada kuncup bunga terletak paling luar. Gunanya
untuk melindungi bagian-bagian bunga lainnya dari gangguan luar, sebelum kuncup
bunga itu mekar, calyx tidak selalu
akan gugur, bilamana bunganya kemudian tumbuh hingga menjadi buah masak.
Jenis tanaman mempunyai jumlah daun calyx yang berbeda, biasanya jumlah
tersebut adalah kelipatan 3. Individu daun kelopak bunga ini bersatu pada dalam
mendukung duduknya bakal buah pada dasar bunga. Paduan daun kelopak bunga
disebut calyx atau sepalum. Warna kelopak bunga pada
umumnya hijau, dengan demikian dapat membantu menyelenggarakan proses
fotosintesis. Perlekatan daun dibedakan diantaranya berlekatan, berbagi,
bercangap, berlekuk, lepas atau bebas.
2). Mahkota bunga (corolla)
Corolla
merupakan kesatuan daun-daun bunga yang kedua dari bawah yaitu terletak pada
lingkaran di atas kelopak bunga yang belum mekar, maka tajuk bunga itu
membungkus dan melindungi stamen serta pistillum
dari gangguan luar.
Corolla
adalah hiasan bunga paling menarik, bermaca-macam warnanya, merah, ungu, biru,
violet. Karena warna dan penampilannya menarik, mahkota bunga secara tidak
langsung dan alami menarik perhatian serangga yang dapat membantu proses
penyerbukan.
d. Alat perkembangbiakan
1). Benang sari (stamen)
Benang sari adalah alat kelamin jantan pada bunga. Keseluruhan benang
sari pada sekuntum bunga disebut androecium.
Benang sari (stamen) yang normal
mempunyai tangkai sari (filamentum)
dan kepala sari (anthera). Kepala
sari yang masih muda semula 4 kantong serbuk sari, bilamana kemudian menjadi dewasa, maka tiap dua kantong serbuk sari
melebarkan diri menjadi satu ruang serbuk sari sehingga kepala sari yang telah
masak mempunyai ruang serbuk sari yang besar. Kedua ruang serbuk sari itu
dihubungkan satu sama lain oleh suatu jaringan yang disebut
penghubung ruang sari (connectium)
adalah lanjutan dari tangkai sari (filamentum)
yang masuk ke dalam kepala sari dan kadang-kadang tumbuh melebar.
2). Putik (pistillum)
Pistillum
adalah alat kelamin betina yang salah satu mengandung sel telur yang setelah
dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan
berkembang menjadi lemabaga dan lembaga itulah yang nantinya akan merupakan
tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur itu namanya bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji
(semen) dan sementara itu bagian
putik yang didalamnya terdapat bakal biji tadi yaitu bakal buahnya (ovarium), akan berubah menjadi buah (fructus). Posisi alat kelamin bunga
betina (pistillum) ada di
pusat/tengah dasar bunga. Putik terdiri atas daun buah (carpel). Jumlah daun ini bermacam-macam, ada yang tunggal atau
simplex dan ada yang majemuk atau compositus.
Gabungan karpel-karpel ini membenuk gynoecium.
Selanjutnya masing-masing individu gynoecium
dinamakan pistillum.[8]
5. Buah (fructus)
Penyerbukan
pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal
buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah
akan tumbuh menjadi biji. Buah yang terbentuk dari bakal buah, paling banyak
terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus,
jadi merupakan buah yang telanjang (fructus
nudus). Pada buah terdapat beberapa lapisan, contohnya pada buah kelapa (Cocos nucifera) yang tergolong kedalam tipe buah batu (drupa). Buah ini
mempunyai beberapa lapisan dinding, yaitu lapisan luar (eksocarpium), lapisan tengah (mesocarpium)
dan laipsan dalam (endocarpium).[9]
6. Biji (semen)
Penyerbukan yang telah
terjadi, diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal
biji tumbuh menjadi biji. Tumbuhan berbiji (spermatophyta),
biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung
calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya, dan dapat terpencar ke lain tempat.
Semua biji itu duduk pada
suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
perlekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus).
Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada
kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus). Bagian ini ada yang
merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian
biji saja. Berdasarkan tipe bijinya, terdapat monokotil (monocotyledoneae) yang mempunyai biji berkeping satu dan dikotil (dicotyledoneae) dengan biji berkeping
dua.[10]
C. Morfologi Familia Arecaceae
1. Akar (radix)
Akar Familia Arecaceae adalah akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti
tambang.[11]
2. Batang (caulis)
Tumbuhan ini berbatang tunggal dan tingginya bisa
mencapai 30 m yang batangnya kokoh ramping. Merupakan tumbuhan monokotil atau
berkeping satu yang berbatang tunggal. Tinggi pohon bisa mencapai 30 m yang
batangnya kokoh ramping. memanjat. Tinggi batanggnya (caulis) sangat
beragam dan ada yang mencapai 100 meter. Berdasarkan tinggi batang, famili Arecaceae dapat digolongkan berupa pohon
tinggi lebih dari 10 meter, pohon sedang (2-10 meter) maupun kurang dari 2
meter. Batang famili Arecaceae ada
yang tumbuh tegak ada pula yang merambat pada pohon lain sebagai liana, bentuk
yang seperti ini terutama dari spesies-spesies Hypaena dan Dypsis.[12]
3. Daun (folium)
Daun-daunnya bertulang menyirip (penninervis) atau bentuknya seperti
kipas, dengan pelepah daun (vagina)
atau tangkai daun (petiolus) yang
melebar. Familia Arecaceae umumnya berdaun majemuk. Daun palmately
dan pinnately, membentuk tajuk dari
batang kokoh yang tidak bercabang, dasar petiole
luas, berpelepah dan berserat.[13]
4. Bunga (flos)
Karangan bunga (tongkol bunga) kerap kali
pada ketiak daun (axilaris),
kadang-kadang terminal, yang mudah kerapkali keseluruhannya dikelilingi oleh
satu seludang daun atau lebih, atau (daun) tangkai dan cabang samping mempunyai
seludang kecil. Bunga (flos) duduk
pada cabang yang berdaging tebal atau kerapkali tenggelam di dalamnya,
berkelamin 1 (unisexualis), jarang
berkelamin 2 atau bunga banci (hermaphroditus).
Tenda bunga (perigonium)
dalam lingkaran dengan jumlah masing-masing 3, bebas atau bersatu dengan yang
lain dan umumnya tebal. Benang sari (stamen)
6 sampai 9 buah atau lebih, jarang berjumlah 3 buah, daun buah berjumlah 3,
bebas atau bersatu, bakal buah beruang 1 (unilocularis)
sampai beruang 3 (trilocularis), tiap
ruang 1 bakal biji (ovulum).[14]
5. Buah (fructus)
Buah buni (bacca) atau buah batu
(drupa), kadang-kadang tiap-tiap daun
buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang berbiji 1. Buah berry, drupe atau nut, biji
dengan embrio kecil dan endosperm.[15]
6. Biji (semen)
Biji
dengan tipe monokotil (monocotyledoneae)
dengan embrio kecil dan endosperm.[16]
D. Syarat Tumbuh Familia
Arecaceae
1. Iklim
Familia Arecaceae
dapat tumbuh dengan baik pada suhu 25 oC – 200 oC.
Familia Arecaceae menyukai jika
ditanam di daerah yang curah hujannya merata sepanjang tahun atau yang huniannya jatuh selama 7 – 10 bulan
dalam setahun. Salah satu tumbuhan yang khas di daerah tropis yang secara alami
tumbuh pada hutan primer maupun hutan sekunder termasuk pada daerah bekas
perladangan liar dan belukar.[17]
2. Tanah
Secara umum familia Arecaceae dapat tumbuh pada berbagai keadaan, yaitu di tanah kering dataran rendah dan pergunungan,
tanah kering berpasir, tanah liat berpasir. Adapun jenis tanah yang dapat
ditumbuhi adalah tanah alluvial (biasanya sepanjang tepi sungai), intosol dan cukup lembab dengan ketinggian antara 0 – 2900 meter dengan
iklim basah (tipe A dan B) atau basah sampai kering (tipe A, B, C dan D).[18]
E. Manfaat Tumbuhan Familia
Arecaceae
Beberapa jenis famili Arecaceae termasuk jenis yang serbaguna. Beradasarkan kegunaan
jenis-jenis palem dapat dikelompokkan antara lain :
1. Sumber Karbohidrat, baik dalam
bentuk pati maupun gula, contohnya pada aren (Arenga pinnata)
2. Sumber Minyak. Sudah sejak lama
masyarakat Indonesia memanfaatkan kelapa (Cocos
nucifera) untuk minyak goreng.
3. Sumber Bahan Anyaman. Familia Arecaceae merupakan bahan anyaman yang
berkulit tinggi. Beberapa jenis palem juga dapat menghasilkan daun yang dapat
dianyam, misalnya pada kelapa (Cocos
nucifera).
4. Sumber Bahan Bangunan. Ada
jenis-jenis palem yang mempunyai batang yang kuat untuk pengganti kayu contohnya palem raja. Di Bali batang-batang kelapa
menjadi tiang ataupun berguna sebagai bahan ukiran perkakas rumah tangga.
5. sumber tanaman hias. Banyak jenis
palem yang sudah dimanfaatkan untuk tanaman hias jalan ataupun tanaman,
contohnya pada palem kuning (Chrysalidocarpus
lutescens).[19]
Famili Arecaceae meliputi berbagai jenis yang sudah dimanfaatkan
berjuta-juta penduduk di daerah tropika. Beribu-ribu spesies yang termasuk
famili Arecaceae, banyak diantaranya
dapat berbentuk pohon setinggi 30 meter. Kebanyakan hidup di daerah tropika dan
terdapat di daerah beriklim sedang. Pada jaman kapur atas dan tersier bawah,
palma tersebar luas di belahan bumi sebelah utara, sampai sejauh Kanada. Familia
Arecaceae jaman sekarang merupakan sumber makanan (kelapa dan lontar), kayu,
serat untuk pakaian, daun untuk atap rumah, juga sumber yang menghasilkan
minyak, tepung, sagu dan banyak produk lain lagi.[20]
Familia Arecaceae umumnya memberikan manfaat sebagai makanan, perlindungan,
pakaian dan kebutuhan hidup lainnya. Buah (fructus)
Cocos nucifera (kelapa) yang sudah
masak (matang digunakan sebagai minuman susu dingin dan yang mentah sebagai kopra
(endosperm yang dikeringkan) yang
kaya akan minyak dan protein. Biji Areca
catechu (pinang) digunakan sebagai
bahan kunyahan bersama dengan daunnya dan pucuknya digunakan sebagai sayuran.[21]
0 komentar:
Posting Komentar