Jumat, 23 November 2012

Shorgum halapenses (L.) Pers. (rumput cantel)


Rumput cantel rumpungnya tidak banyak dan biasanya hanya terdiri atas beberapa buluh saja. Hidupnya selama beberapa musim. Buluhnya licin dan ditutupi sejenis zat lilin yang tipis, tinggi masing-masing buluh sampai 3 m. Pada buku-buku yang letaknya dibawah keluar akar-akar yang kuat. Pelepah licin dan berbulu pada bagian pangkal daun. Helaian daunnya lebar dengan pangkal yang bundar dan ujungnya lancip sekali. Permukaan daun licin dan tepinya tajam warnanya hijau muda atau hijau muda keunguan, permukaannya berbulu halus. Perbanyakannya adalah dengan biji, meskipun demikian anakannya juga dapat membantu perkembangbiakannya.[1]
Menurutnya penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Berwarna hijau keunguan, tinggi 1,5 m-3 m, ruas 30 cm-35 cm, permukaan licin dan berbulu, sifat batang rumput, tegak, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan licin. Bunga malai, terdapat sekam, benang sari 2, termasuk bunga jantan. Rumput ini dapat berfungsi sebagai penahan erosi pada kawasan pantai, karena rumput ini merupakan pengikat pasir yang kuat.


[1]Setijati Sastrapradja, op. cit., h. 13.

Pogonatherum paniceum Hack. (rumput bambu)



Rumput menahun yang sangat kuat, tingginya mencapai 0,1-0,6 m, batangnya memiliki cabang dan berbentuk bulat silindris. Pada pangkalnya, daun memiliki bulu yang pendek, lidah daunnya pendek, helaian daun berbentuk garis, dan sepanjang tepi daunnya kasar. Pada tumbuhan yang tua memiliki bulir yang banyak dengan ukuran 1,5-3,5 cm, anak bulirnya panjang yang berukuran 2-3 mm. Kepala putik berwarna kuning, tangkai putiknya berjumlah 2. Rumput ini tumbuh pada daerah yang bermusim kemarau. Perbungaannya ramping keluar di ujung cabang. Bulir-bulirnya mempunyai buku dan barbulu panjang, yang warnanya kuning emas. Bulirnya berpasangan dan letaknya berselang seling. Satu bulir bertangkai dan satu bulir tidak bertangkai pada tiap pasangan. Buliran yang sudah tua, kering dan mudah patah, buliran-bulirannya yang jatuh dan terbawa air dapat tumbuh di tempat lain sebagai tumbuhan baru. Selain melalui buliran rumput ini juga dapat memperbanyak diri dengan anaknya.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. batang warna hijau, tinggi 30 cm-40 cm, ruas 4 cm-6 cm, permukaan berbulu, sifat batang rumput, condong, bentuk bulat silindris berongga. Bangun daun garis lanset, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan berbulu halus. Bunga bulir, terdapat sekam, putik 2, termasuk bunga betina. Selain sebagai pakan ternak, rumput ini dapat dipakai sebagai tanaman hias atau elemen lanskap karena bentuk rumpun dan perbungaannya yang berwarna kuning emas, sangat menarik jika ditanam di tepi kolam


[1]C.G.G.J. van Steenis, op. cit., h. 104.

Paspalum commersii Lamk. (rumput gegenjuran)


Pada tiap buku-bukunya keluar akar dan tumbuh tunas baru. Pelepahnya licin dan panjangnya sampai 5 cm. Permukaan daunnya rata dengan tepi yang berbulu halus. Percabangannya berupa sepasang tandan, seringkali terdapat satu tandan lagi di bawahnya. Tumbuh tandannya tegak atau condong. Bentuk bulirannya bulat telur, permukaannya rata, pada bagian tepinya berambut halus dan warnanya kuning. Memiliki benang sari 3, dan musim berbunganya sepanjang tahun.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Warna hijau tinggi 30 cm-35 cm, ruas 4 cm-4,5 cm, permukaan berbulu, berbaring, bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, warna hijau permukaan berbulu. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3. Rumput ini berfungsi sebagai pakan ternak.


[1]Ibid., h. 79.

Imperata cylindrica Beauv. Van mayor Hubb


Rumput menahun dengan tunas menjalar yang keras, tinggi mencapai 0,1-0,4 m. Batangnya langsing, sedikit pipih, batang yang tua memilki rongga kecil. Helaian daun berbentuk garis, tepinya kasar, berwarna hijau kebiruan, memiliki rambut ataupun gundul, ukurannya 0,2-0,7 cm. Jumlah bulir 3-9 mengumpul, panjangnya 1,5-6 cm. Perbungaan berupa bulir, bentuknya panicela, warna putih, bunga yang terletak di bagian atas bunga sempurna dan yang terletak di bagian bawah bunga mandul. Bunga mudah diterbangkan angin, anak bulirnya panjang dan panjangnya sekitar 4 mm, warnanya pucat dan keunguan. Sekam berjumlah 1-2, benang sari berjumlah 3, tangkai putik berjumlah 2, kepala putiknya berwarna ungu, muncul diantara anak bulir.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang berwarna hijau keunguan, tinggi 40 cm-50 cm, permukaan berbulu, sifat batang rumput, tegak, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis lanset, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan berbulu. Bunga malai, terdiri dari mahkota, benang sari 2, termasuk bunga jantan. Alang-alang merupakan gulma yang sangat merugikan tanaman, baik tanaman musiman maupun tahunan. Tetapi dari segi medis alang-alang sangat berfungsi. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah akarnya. Alang-alang mengandung kersik dan damar.


[1]Ibid., h. 110.

Eulalia amaura (Buese) Ohwi. (rumput lamuran)


Rumput ini tumbuh di beberapa musim. Batangnya rimpang dan berongga pada bagian dalamnya. Pertumbuhannya menjalar yang kadang-kadang meninggi juga, percabangannya ke semua arah. Pelepahnya hijau keunguan dengan bulu-bulu halus di sepanjang tepi dan pangkalnya. Helaian daunnya berbentuk ujung tombak, permukaannya berbulu halus. Perbungaannya berupa bunga tandan yang tertutup, tandan tumbuh tegak dan panjangnya sampai 8 cm. Bulirnya berpasangan dengan susunan yang berseling, pada setiap pasangnya ada satu buliran bertangkai dan ada pula yang tidak bertangkai. Seluruh permukaan bulirnya berbulu halus atau licin, warnanya coklat kekuningan.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut . Batang Warna hijau keunguan, tinggi 0,3 m-0,4 m, ruas 7 cm-8 cm, permukaan licin, sifat batang rumput, tegak, bentuk bulat berongga. Bangun daun ujung tombak, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan berbulu halus. Bunga tandan tertutup, terdapat mahkota, benang sari 2, termasuk bunga jantan.


[1]Setijati Sastrapradja, op. cit., h. 59.

Eragrotis amabilis O.K. (rumput empirit-empiritan)


Rumput ini mempunyai rumpun yang rapat dan bentuknya melebar keatas. Tinggi masing-masing buluh sampai 60 cm. batangnya bulat silindris, semakin kebawah semakin berongga. Pelepahnya berbulu panjang dan jarang terdapat pada tepinya. Permukaan daunnya agak kasar. Helaian daun berbentuk garis, tepinya kasar dengan ukuran 0,2-0,7 cm. percabangannya halus sekali dan banyak, menyusun terpusar. Cabang-cabang bunganya semakin keatas semakin pendek membentuk sudut. Bulir-bulirnya halus, bentuknya agak pipih, bertangkai pendek, warnanya hijau muda atau hijau keunguan. Dalam setiap bulir terdapat 4-10 biji yang menyusun saling menutupi. Bunga berbentuk malai, bulir bertangkai pendek berwarna keunguan. Sekam memiliki bulu yang panjang, kepala sari berwarna ungu, tangkai putiknya 2.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Warna hijau keunguan, tinggi 30 cm-60 cm, ruas 5 cm-6 cm, permukaan berbulu halus, sifat batang rumput, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau tua, permukaan berbulu halus. Bunga malai, terdapat sekam, putik 2, termasuk bunga betina.
Selain sebagai pakan ternak, rumput ini dapat berfungsi sebagai elemen lanskap yang berfungsi sebagai tanaman hias, dan bersifat ornamental dalam taman, karena karakter perbungaannya dan warna bunganya sehingga dapat ditangkap mata secara langsung.


[1]Ibid., h. 116.

Eleusin indica (L.) Gaertn.


Rumput belulang atau jungkut jampang (Eleusin indica) berumur pendek, berumpun kuat dengan perakaran yang kuat dan banyak. Kadang-kadang pada buku baeah keluar akar dan batang berbentuk cekungan yang terbentang , jumlahnya kecil, pada batangnya seringkali bercabang pada bagian pangkalnya. Tingginya mencapai 0,1-0,9 m. pada tiap bukunya terdapat 3-5 daun yang letaknya saling menutupi, dari salah satu ketiak daunnya tumbuh tunas baru. Helaian daunnya berbentuk garis, dengan tepi kasar, pada ujungnya, pelepahnya berwarna hijau muda, berbulu halus yang ukurannya panjang. Perbungaannya tegak terdiri atas 4-6 bulir yang tersusun terpusar diujung, 1-2 bulir yang dibawah letaknya berseling. Panjang masing-masing bulir 3-5 cm, bulirnya licin terdapat 4-12 buah bunga. Sekam tertempel dan saling berhadapan, benang sarinya 3, kepala sari pendek, tangkai putiknya 2 berwarna ungu. Rumput ini memiliki musim perbungaan sepanjang tahun.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Warna hijau, tinggi 30 cm-35 cm, ruas 4 cm-6 cm, permukaan berbulu halus, sifat batang rumput, condong, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepiu rata, daging seperti kertas, warna hijau muda, permukaan berbulu halus. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2, termasuk bunga lengkap. Selain sepagai pakan ternak dan penutup tanah juga dapat berpotensi sangat kuat sebagai penghasil antibiotik.


[1]C.G.G.J. van Steenis, op. cit., h. 110.

Digitaria sanguinalis Scop. (Jampang piit)


Tinggi mencapai 1 – 1,2 m. Batangnya besar dan pipih semakin ke bawah rongganya semakin besar. Pelepah daunnya menyatu menjadi satu pada batang, helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepih kasar, warna agak keunguan, ukurannya 2-25 kali 0,3-1,3 cm. Bulirnya berjumlah 2-22 perkarang bunga, tumbuh pada ketinggian yang tidak sama. Anak bulir berselang seling kiri dan kanan dari porosnya, ukurannya 2-4 mm. Rambut tepi dari sekam pada buah saling menjauh. Jumlah benang sari 3, kepala sari berwarna kuning atau ungu. Tangkai putik berjumlah 2, kepala putik muncul diujung anak bulir warnanya ungu kemerahan, dan jarang berwarna putih.[1]
Banyak dijumpai dipinggir jalan, pematang sawah, sepanjang aliran sungai atau parit dan hutan sekunder. Tumbuhnya pada ketinggian 1-1500 m dari permukaan laut.[2]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Berwarna hijau, tinggi 1 m-1,2 m, ruas 3 cm-4 cm, permukaan licin, batang rumput, merayap, berbentuk pipih dan berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau keunguan, permukaan berbulu. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2 dan termasuk bunga lengkap. Rumput ini berfungsi sebagai penutup tanah, menambah estetika pada suatu lanskap dan sebagai penahan erosi tanah.


[1]Ibid., h. 108.

[2]Setijati Sastrapradja, Jenis Rumput Dataran Rendah (Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1980), h. 25.

Rabu, 17 Oktober 2012

Dactyloctenium aegyptium Richt.


Deskripsi:
Rumput ini berumur 1 tahun dengan pangkal batang yang merayap atau sering bercabang, tingginya mencapai 0,1-0,6 m. Perbungaan terdiri dari 1-7 bulir menjadi satu dengan tangkai berambut panjang 1-4,5 cm. Anak bulir berdiri sendiri, duduk, berselang seling kiri dan kanan dari lunas, sangat pipih, berjejal rapat menjadi keseluruhan berbentuk sisir, panjang dan lebar 3-5 mm. tangkai putik 2 dengan kepala putik sempit dan berwarna putih. Berkembangbiak dengan benih dan stolon . Sekam menempel kuat berbentuk perahu, berwarna kecoklatan. Benang sari berjumlah 3, kepala sarinya kecil dan berwarna kuning. Tangkai putik berjumlah 2, dan berwarna putih. Rumput ini biasanya tumbuh di daerah yang bermusim kemarau.[1]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Warna hijau, tinggi 30 cm-35 cm, ruas 4 cm-5 cm, permukaan licin, sifat batang rumput, merayap, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan berbulu. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, jumlah putik 2, termasuk bunga lengkap.
Selain sebagai pakan ternak, rumput jenis ini dapat berfungsi sebagai penutup tanah pada kawasan pantai untuk penahan erosi tanah dan menambah estetis pada kawasan pantai.


[1]Ibid., h. 109.

. Cynodon dactylon (L.)


Deskripsi:
Cynodon dactylon mempunyai pertumbuhan badaniah yang hampir serupa dengan rumput peking. Di alam tumbuhnya sering bercampur dengan rumput jenis lainnya. Hidupnya semusim. Mempunyai rimpang dan stolon yang tumbuhnya kesegala arah.[1]
Tinggi 0,1 m – 0,4 m. batang langsing, sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil. Daun kerapkali jelas 2 baris. Lidah sangat  pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiruan, berambut atau gundul. Bulir 3 – 9, mengumpul. Poros bulir berlunas. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan, berwarna keunguan. Sekam 1 – 2, benang sari 3, tangkai putik 2, kepala putik berwarna ungu, muncul ditengah-tengah anak bulir.[2]
Keadaan lingkungan sangat berpengaruh pada lama rumput ini hidup. Perbanyakan diri atau perkembangbiakannya dengan stek batangnya atau bijinya. Bulir-bulirnya mudah menempel pada bulu burung dan diterbangkan kemana-mana.[3]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang  Berwarna hijau keunguan, tinggi 18 cm-30 cm, ruas 1cm, permukaan licin, batang rumput, berbaring, berbentuk langsing, sedikit pipih, dan berongga. Daun Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan daun sejajar, tepi kasar, seperti kertas, warna hijau, permukaan berbulu.  Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2, dan termasuk bunga lengkap.
Dengan ciri-ciri tanaman dan kondisi tanaman seperti diatas, maka rumput ini cocok untuk ditanam di lapangan olah raga, seperti golf dan sepak bola, serta sebagai penutup tanah di halaman rumah.


[1]Ibid., h. 110.

[2]Ibid.

[3]Ibid.

Chloris barbata


Deskripsi:
Perawakan rumput kembang goyang tidak jauh berbeda dengan jukut jampang dan hidup keduanya pun bercampur. Batangnya merayap pada pangkalnya dan mengeluarkan akar, tingginya mencapai 0,2-0,8 m. Pelepah daun yang bagian bawah berlunas, lidah daunnya pendek. Helaian daun berbentuk garis, tepi daunnya kasar, permukaan kasar, warnanya hijau kebiruan, ukurannya 0,4-1 cm. Bulirnya berjumlah 4-28, berkumpul, panjangnya 2-10 cm. Sekam terlipat, berambut, warnanya keungu-unguan. Benang sari berjumlah 3, kepala sarinya berwarna putih, tangkai putik berjumlah 2, kepala putik tersebut muncul disamping dan warnanya keungu-unguan. Rumput ini banyak dijumpai disepanjang pantai yang kering dan cerah.[1]
Jenis rumput ini dapat berkembangbiak dan tumbuh pada tempat-tempat terbuka, banyak ditemukan tumbuh di pinggiran jalan, rel kereta api, atau di sekitar lapangan terbang. Rumput ini sangat tahan terhadap garam dan kekeringan, opleh sebab itu sering ditemukan tumbuh bersama-sama dengan rumput lain. Keadaan lingkungan sangat berpengaruh pada lama rumput ini hidup. Perbanyakan diri dilakukan dengan stek buluhnya atau bijinya. Bulir-bulirnya mudah menempel pada bulu burung dan diterbangkan kemana-mana.[2]
Menurut penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang Berwarna hijau, tinggi 40 cm-60 cm, ruas 4 cm-5 cm, permukaan berbulu, sifat batang rumput, merayap, bentuk bulat berongga. Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau kebiruan, permukaan berbulu kasar. Bunga bulir, terdiri dari sekam, benang sari 3, putik 2, termasuk bunga lengkap. Rumput ini berfungsi sebagai penutup tanah, menambah estetika pada suatu lanskap sebagai penahan erosi.


[1]C.G.G.J. van Steenis, loc. cit.

[2]Ibid.

Axonopus compressus



Deskripsi:
Rumput menahun, membentuk bahan jerami di tanah dengan batang yang memiliki sudut antar ruas, batangnya berdaun 1-2, tunasnya menjalar dan bercabang, seringkali berwarna ungu, tingginya mencapai 0,2-0,5 m. Helaian daunnya berbentuk lanset, memiliki tepian kasar, yang berukuran 2,5-37 kali atau 0,6-1,6 cm. Pangkal daunnya berlekuk dan ujungnya lancip dengan permukaan yang bergelombang. Memiliki bulir pada satu sisi, panjangnya mencapai 3-11 cm. Anak bulir berselang seling kiri dan kanan, menempel pada porosnya, bentuknya memanjang, ukurannya 2,5 mm. Jumlah benang sarinya 3, tangkai putiknya 3, ukuran kepala putiknya besar, muncul kesamping, warnanya putih.[1]
Jukut pait berkembangbiak dengan cepat melalui biji atau dengan batang memanjat. Biji-bijinya mudah sekali menempel pada benda yang menyentuhnya, terutama dalam keadaan basah.[2]
Menurut penelitan yang dilakukan dilapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batangnya berwarna hijau keunguan, tinggi 30cm-40cm, ruas 4cm-5cm, permukaan berbulu tipis, menjalar, bentuk bulat berongga. Bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau keunguan, permukaan berbulu. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2, termasuk bunga lengkap. Selain berperan sebagai bahan pakan ternak Axonopus compressus juga berpotensi sangat kuat dan kuat sebagai antibiotik.


[1]C.G.G.J. van Steenis, Flora  (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 2006), h. 107.

[2]Ibid.

Species Poaceae

Bambu kuning (Bambusa vulgaris )


Deskripsi:
Setiap rumpun menghasilkan 8 – 14 batang setiap tahun, sekitar 2 – 3 bulan rebung mencapai pertumbuhan dewasa, dan 3 bulan kemudian batang mencapai tinggi maksimum. Rumpun bambu memiliki tinggi 1 – 0,6 m. Batang bercabang, tipis, boleh dikatakan bulat silindris (teres), keras, berdaun sangat dekat dengan ujung. Karakter rebung dapat digunakan untuk membedakan setiap jenis bambu yaitu : bentuk rebung, warna pelepah rebung, warna bulu pada pelepah rebung, posisi daun pelepah rebung, bentuk kuping pelepah dan pinggiran daun pelepah rebung. Bentuk rebung terdiri dari bentuk mengerucut dan bentuk ramping. Bambu yang berdiameter lebih dari 10 cm, umumnya memiliki bentuk rebung mengerucut, sedangkan bambu yang berdiameter kurang dari 10 cm memiliki bentuk rebung yang ramping. Sedangkan pada jenis bambu ini memiliki rebung berbentuk ramping.[1]
Karakter pelepah buluh adalah karakter yang baik untuk mengelompokkan bambu ke dalam tingkatan jenis. Perbedaan dalam pelepah buluh bambu meliputi : luruh tidaknya pelepah buluh, panjang pelepah buluh, permukaan adaksial dan abaksial pelepah buluh, warna pelepah, bentuk kuping pelepah, lipatan ujung kuping pelepah, ada tidaknya bulu kejur pada kuping pelepah, tinggi ligula, pinggiran ligula, ada tidaknya bulu kejur pada ligula, posisi daun pelepah, tinggi daun pelepah, dan pangkal daun pelepah. Pelepah buluh bambu jenis  B.vulgaris mudah luruh.[2]
Batang berwarna kuning, percabangan dimulai dari buku paling bawah. Rumpun jarang 4 batang setiap meter. Tinggi batang bisa mencapai 10 m dengan diameter 3 cm. Diketahui terdapat 2 jenis bambu ampel hijau yaitu yang berwarna batang hijau muda dengan batang tumbuh lurus dan ampel hijau tua yang batangnya tumbuh membengkok atau melengkung.[3]
Tempat tumbuh mulai dataran rendah hingga ketinggian 1200 m, di tanah marjinal atau di sepanjang sungai, tanah genangan, pH optimal 5 - 6,5, tumbuh paling baik pada dataran rendah. Air rebusan rebung muda bambu kuning dimanfaatkan untuk mengobati penyakit hepatitis. Batangnya banyak digunakan untuk industri mebel, bangunan, perlengkapan perahu, pagar, tiang bangunan dan juga sangat baik untuk bahan baku kertas.[4]
Karakter daun dapat digunakan dalam mengelompokkan bambu ke dalam tingkatan jenis (spesies). Adapun karakter pembeda daun dari masing masing bambu adalah ukuran, warna daun, permukaan atas dan bawah daun, ada tidaknya bulu pada pelepah, bentuk kuping pelepah daun, tinggi kuping pelepah, tinggi ligula, pinggiran ligula dan ada tidaknya bulu kejur pada ligula. Ukuran daun bambu umumnya 4,4-8x5-40 cm. Ukuran daun terkecil yaitu pada jenis B.multiplex (1-1,5x5-10 cm) dan yang terbesar adalah pada D.asper (5- 10x5-40 cm). Warna daun bambu umumnya hijau. Permukaan atas daun bambu umumnya tidak berbulu. Permukaan bawah daun bambu yang tidak berbulu.[5]

Menurut penelitian di lapangan yaitu, merupakan sistem akar serabut (radix adventicia). Akar bambu terdiri dari rimpang (rhizoma) berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang disebut rebung. Batang warna kuning bergaris hijau membujur, tinggi 5m-10m, diameter 1,5 cm-3 cm, ruas 10 cm-15 cm, permukaan licin. Pelepah 4cm-5cm, tangkai anak daun 0,1mm-0,25mm, bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, daging seperti kertas, warna hijau, permukaan kasar, jumlah helaian pada tangkai 9, daun majemuk menyirip gasal. Merupakan bunga majemuk tak berbatas (inflorencentia racemosa). Di atas tangkai sangat tipis, panjang 1,5 – 3,5 cm. Anak bulir panjang 2 – 2 mm. Tangkai putik 2, kepala putik kuning. Buah kuning kecoklatan. Jenis bambu ini dgunakan sebagai tanaman hias.


[1]J.A. Sonjaya. “Konstruksi Bambu”. Http://www.sahabatbambu.com/services/bamboo-construction. htm&imgurl (30 April 2011), h. 1.

[2]Ibid,.h. 139.

[3]Ibid,.h. 140.

[4]J.A. Sonjaya. “Jenis-Jenis Bambu Yang Bernilai Ekonomis”. http://www.sahabatbambu. com/ jenis-jenis-bambu-bernilai-ekonomis.htm. (01 Januari 2010), h. 1.

[5]Ibid.


Minggu, 24 Juni 2012

BUNGA

Bunga ialah struktur pembiakan untuk tumbuhan berbunga, iaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta.
Bunga mengandungi organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Selepas persenyawaan, sebahagian daripada bunga itu akan berkembang menjadi buah yang mengandungi biji-biji.

Organ-organ yang berlainan dalam tumbuhan berbunga menghasilkan dua jenis spora pembiakan, iaitu debunga (spora jantan) dan ovul (spora betina). Bagaimanapun, kedua-dua jenis spora ini berada bersama-sama dalam strobilus (iaitu sekumpulan sporofil yang kelihatan seakan-akan kon) bisporangiat (terdiri daripada mikrosporofil dan megasporofil) yang merupakan bunga yang tipikal.
Bunga dianggap sebagai tangkai terubah suai (Eames, 1961). Buku-buku pada ruas yang pendek menghasilkan struktur-struktur yang dapat diubah suai untuk menjadi daun. Pada dasarnya, sebuah struktur bunga terbentuk pada tunas terubah suai atau paksi yang mempunyai meristem apeks yang tidak bertumbuh secara berterusan. Tangkai digelarkan pedikel, dan hujungnya mempunyai torus atau pudung. Bahagian-bahagian bunga diatur dalam bentuk sepusar di sekeliling torus. Terdapat empat bahagian atau sepusar yang utama (bermula daripada bawah bungga atau buku terendah naik ke atas) seperti berikut:
  • kaliks – merupakan sepusar sepal yang luar; biasanya, ini berwarna hijau, tetapi kelihatan seolah-olah kelopak dalam sebilangan spesies;
  • korola – merupakan sepusar kelopak; biasanya nipis, lembut dan berwarna-warni untuk menarik serangga supaya dapat membantu proses pendebungan.
  • androesium (daripada bahasa Greek andros oikia: rumah lelaki) – terdiri daripada satu atau dua sepusar stamen, dengan setiap stamen merupakan sebatang filamen yang mempunyai anter pada hujungnya untuk menghasilkan debunga. Debunga mengandungi gamet jantan.
  • ginesium (daripada bahasa Greek gynaikos oikia: rumah perempuan) – terdiri daripada satu atau lebih pistil. Karpel ialah organ pembiakan betina yang mengandungi ovari serta ovul-ovul yang mengandungi gamet betina. Sebatang pistil mungkin terdiri daripada satu karpel yang tunggal atau sebilangan karpel yang digabungkan bersama-sama untuk menjadikan satu pistil bagi setiap bunga (bunga yang sebegini digelarkan apokarpa). Stigma, iaitu bahagian hujung pistil yang lekit, ialah penerima debunga. Stil, iaitu tangkai yang menyangga stigma, menjadi laluan untuk penumbuhan tiub debunga dari butir-butir debunga yang terlekat pada stigma ke ovul, dan membawa bahan-bahan pembiakan.

Tulip - androesium dan ginesium

Penyimpangan daripada pelan struktur yang tipikal

Walaupun struktur bunga yang dihujahkan diatas dianggap sebagai pelan struktur yang "tipikal", spesies-spesies tumbuhan menunjukkan kepelbagaiaan pengubahsuaian yang luas daripada pelan ini. Pengubahsuaian-pengubahsuaian ini adalah penting dalam evolusi tumbuhan berbunga dan digunakan oleh ahli-ahli botani untuk mengasaskan hubungan antara spesies-spesies tumbuhan. Umpamanya, kedua-dua subkelas tumbuhan berbunga dapat dibezakan melalui bilangan organ bunga dalam setiap sepusar: dikotiledon biasanya mempunyai 4 atau 5 organ (atau angka kandungan 4 atau 5) dalam setiap sepusar, dan monokotiledon mempunyai tiga atau angka kandungan tiga. Sebatang pistil majmuk mungkin mempunyai hanya dua karpel, ataupun langsung tidak mempunyai kaitan dengan generalisasi monokot dan dikot yang dihuraikan di atas.
Dalam kebanyakan spesies, bunga-bunganya mempunyai kedua-dua pistil dan stamen seperti yang diperihalkan di atas. Bunga-bunga ini ditakrif oleh ahli-ahli botani sebagai sempurna, dwiseksual, atau hermafrodit. Bagaimanapun, dalam sebilangan spesies tumbuhan, bunganya tidak sempurna atau uniseks, iaitu mempunyai hanya bahagian jantan (stamen) atau betina (pistil). Dalam kes tersebut di mana sebuah tumbuhan adalah jantan atau betina, spesies itu dianggap sebagai tumbuhan diesisme. Bagaimanapun, jika bunga jantan dan bunga betina bertumbuh dalam tumbuhan yang sama, spesies itu dianggap sebagai tumbuhan monesisme.
Tangkap padat untuk bunga Day lily yang menunjukkan enam stamen bersama-sama dengan stigma dan stil pistil
Sebilangan bunga mempunyai kedua-dua stamen dan pistil yang berupaya untuk penswasenyawaan. Sifat ini meningkatkan kemungkinan untuk menghasilkan biji tetapi mengehadkan kelainan genetik. Kes penswasenyawaan yang keterlaluan terjadi dalam bunga-bunga yang selalu mensenyawakan sendiri, seperti bunga dandelion. Sebaliknya, banyak spesies tumbuhan mempunyai jara untuk menghalangkan penswasenyawaan. Bunga jantan dan bunga betina dalam tumbuhan yang sama tidak akan muncul pada masa yang sama, atau debunga daripada pokok yang sama tidak berupaya mempersenyawakan ovul-ovulnya. Jenis bunga-bunga terakhir ini yang mempunyai penyekat kimia untuk debunga sendiri dirujuk sebagai "mandul sendiri" atau "tak serasi sendiri" (sila lihat: Keseksualan tumbuhan).
Perbincangan tambahan tentang pengubahsuaian bunga daripada pelan asas diberikan dalam rencana-rencana bagi setiap bahagian asas bunga. Bagi spesies-spesies yang mempunyai lebih daripada satu bunga pada paksinya, koleksi bunga itu diistilahkan sebagai infloresen. Dari segi ini, perhatian mesti diambil untuk mempertimbangkan apakah itu "bunga". Umpamanya dalam istilah botani, sekuntum bunga daisi atau bunga matahari yang tunggal tidak dianggap sebagai sekuntum bunga, tetapi sebaliknya, sebagai kepala bunga — satu infloresen terdiri daripada banyak bunga yang kecil (kekadang digelarkan "floret"). Anatomi untuk setiap bunga kecil itu mungkin mengambil bentuk yang dihuraikan di atas.

Rumus bunga

Rumus bunga ialah cara untuk melambangkan struktur bunga melalui huruf, angka dan simbol yang khusus. Biasanya, rumus am digunakan untuk mewakili struktur bunga untuk sesuatu famili tumbuhan, dan bukannya untuk sesuatu spesies yang khusus. Perlambangan yang berikut telah digunakan:
Ca = kaliks (sepusar sepal; umpamanya Ca5 = 5 sepal)
Co = korola (sepusar kelopak; umpamanya Co3(x) = bilangan kelopak dalam angka kandungan tiga)
Z = ditambahkan untuk bunga zigomorfi (umpamanya CoZ6 = zigomorfi dengan 6 kelopak)
A = androesium (sepusar stamen; umpamanya A = banyak stamen)
G = ginesium (karpel, umpamanya G1 = bermonokarpel)
x - untuk mewakili "nombor boleh ubah"
∞ - untuk mewakili "banyak"
Rumus bunga akan kelihatan seperti berikut:
Ca5Co5A10 - ∞G1
Banyak lagi simbol yang lain digunakan (sila lihat [1]).

Fungsi bunga

Butir-butir debunga pada stigma bunga lili
Fungsi bunga ialah untuk menjadi pengantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Proses ini diistilahkan sebagai pendebungaan. Banyak bunga bergantung kepada angin untuk menggerakkan debunga antara bunga-bunga spesies yang sama. Ada juga yang bergantung kepada haiwan, khususnya serangga untuk berbuat demikian. Tempoh masa yang mana proses ini dapat dilakukan (iaitu bunga telah menjadi matang dan berfungsi) digelarkan antesis.
Banyak bunga dalam [alam semula jadi]] telah dievolusikan untuk menarik haiwan-haiwan untuk mendebungakan bunga. Pergerakan-pergerakan agen pendebungaan memberikan peluang untuk penggabungan semula genetik dalam populasi tumbuhan yang tersebar. Bunga yang didebungakan oleh serangga dinamakan bunga berentomofili (secara harfiah, "cinta akan serangga").
Bunga-bunga biasanya mempunyai kelenjar yang digelarkan nektarin pada berbagai-bagai bahagiannya untuk menarik haiwan-haiwan. Burung dan lebah merupakan pendebunga yang biasa: kedua-dua haiwan ini mempunyai penglihatan warna dan memilih bunga yang berwarna-warni. Sebilangan bunga mempunyai corak-corak yang dinamakan panduan madu bunga yang menunjukkan tempat madu bunga kepada pendebunga-pendebunga; corak-corak hanya dapat dilihat oleh kita di bawah cahaya ultraunggu, tetapi corak-corak itu boleh dinampak oleh lebah-lebah dan sebilangan serangga yang lain.
Bunga-bunga juga menarik pendebunga-pendebunga melalui bau. Banyak bau adalah harum bagi kita, tetapi bukan kesemuanya. Sebilangan tumbuhan, seperti Rafflesia, titan arum, dan pawpaw Amerika Utara (Asimina triloba) didebungakan oleh lalat dan oleh itu, menghasilkan bau daging basi. Bagaimanapun, pendebunga-pendebunga tertarik kepada tumbuhan, mungkin disebabkan hendak mencari madu bunga untuk makan. Penyusunan stamen memastikan bahawa butir-butir debunga dipindahkan kepada tubuh-tubuh pendebunga. Dalam pengumpulan madu bunga daripada banyak bunga dalam spesies yang sama, pendebunga memindahkan butir-butir debunga yang terlekat pada tubuhnya antara semua bunga yang dilawati.
Bunga-bunga untuk spesies yang lain diperdebungakan oleh angin (umpamanya rumput-rumput); oleh sebab bunga-bunga ini tidak perlu menarik pendebunga, bunganya tidak begitu menonjol. Bunga-bunga yang didebungakan oleh angin dirujuk sebagai bunga beranemofi. Sedangkan butir-butir bunga berentomofili cenderung bersifat besar, melekat, serta kaya dengan protein (lagi satu "faedah" untuk pendebunga), butir-butir debunga untuk bunga beranemofili biasanya kecil, amat ringan, dan tidak mempunyai banyak nilai pemakanan kepada serangga walaupun ia masih dikumpulkan semasa kekurangan makanan. Lebah madu dan kumbang bumbel berkumpul debunga jagung secara aktif, walaupun debunga ini tidak berguna kepada serangga-serangga itu.
Terdapat banyak kekeliruan tentang peranan bunga dalam alergi. Umpamanya, pokok Solidago (bahasa Inggeris: goldenrod) yang bersifat entomofili sering disalahkan untuk rinitis alergi, walaupun debunganya bukan debunga bawaan udara. Sebaliknya, alergen untuk penyakit itu biasanya ialah debunga Ambrosia (bahasa Inggeris: ragweed) yang bersifat anemofili dan dapat melayang-layang sehingga beberapa kilometer.

Bunga untuk berkebun dan hortikultur

Rencana utama dan rencana berkait: Perkebunan, Hortikultur, Senarai bunga, dan Bidang Penggubahan Bunga

Bunga dalam kehidupan harian

Pada masa yang moden ini, orang-orang telah menanam, membeli, memakai ataupun hanya mendekati bunga-bunga dan pokok-pokok yang sedang berbunga, sebahagiannya kerana bau bunga yang harum. Di seluruh dunia, penjual-penjual bunga menjual bunga untuk pelbagai kejadian dan majlis:
"Stargazer", satu kacukan Lilium, amat wangi.
  • Untuk kelahiran atau pembaptisan
  • Sebagai korsaj atau bunga hiasan yang dipakai untuk majlis sosial atau untuk percutian
  • Sebagai bunga perkahwinan untuk majlis perkahwinan dan perhiasan dewan
  • Sebagai perhiasan untuk menerangi rumah
  • Sebagai hadiah pengingatan untuk majlis selamat jalan, parti selamat pulang, dan hadiah "rindu akan anda"
  • Sebagai bunga upacara pengebumian dan penyataan rasa simpati terhadap orang yang sedang berdukacita.
Penjual-penjual bergantung kepada serangkaian penanam komersil dan pengangkut untuk mendukung perdagangan ini. Untuk memperoleh bunga-bunga di luar musim negara sendiri, penjual bunga menghubungi pemborong dan pengimport yang mempunyai perhubungan langsung dengan penanam-penanam di negara lain untuk membekalkan bunga-bunga tersebut.

Bunga sebagai lambang

Banyak bunga mempunyai perlambangan yang penting dalam kebudayaan. Bidang untuk pemberian maksud kepada bunga-bunga dikenali sebagai floriografi. Sebilangan daripada contoh-contoh yang lebih biasa adalah seperti berikut:
  • Bunga ros diberikan sebagai simbol untuk cinta, kecantikan, dan keghairahan.
  • Bunga popi ialah lambang untuk menyenangkan hati pada masa terdapat kematian. Di United Kingdom, Australia dan Kanada, bunga popi merah dipakai untuk memperingati askar-askar yang maut dalam peperangan.
  • Bunga iris/lili digunakan untuk pengebumian sebagai lambang untuk merujuk kepada "menghidupkan semula/hidup". Bunga-bunga ini juga dikaitkan kepada bintang-bintang (matahari) disebabkan kelopaknya yang kilat.
  • Bunga daisi ialah lambang untuk kesucian hati.
Bunga-bunga dalam seni biasanya melambangkan alat kelamin wanita, seperti yang dapat diperlihatkan dalam karya-karya ahli seni lukis seperti Georgia O'Keefe, Imogen Cunningham, dan Judy Chicago.
 
Copyright (c) 2010 Mega's Blogg and Powered by Blogger.