Senin, 26 Desember 2011

Laporan Ekologi Tumbuhan SEBARAN INTRA POPULASI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Interaksi individu-individu dari suatu spesies dengan lingkungan abiotik dan biotik menghasilkan pola-pola agihan atau sebaran tertentu pada habitat yang ditempatinya. Pola tersebut bervariasi, ada yang beragihan acak (random), yaitu individu-individu menyebar ke seluruh ruangan yang ditempatinya. Pola yang lain adalah menyebar pada jarak yang sama atau beragihan teratur (uniform). Selain kedua pola di atas diantara individu-individu tersebut ada yang mengumpul atau mengelompok disebut beragihan mengelompok[1].
Anggota kebanyakan species cenderung menunjukkan distribusi yang mengelompok, hal ini terjadi karena tumbuhan umumnya berkembangbiak dengan alat reproduksi biji pada buah yang cenderung jatuh dekat induknya maupun rimpang  yang menghasilkan anakan vegetataif yang masih dekat dengan induknya. Berhubungan dengan lingkungan mikro, dimana habitat bersifat homogen pada level yang lebih kecil yang terdiri atas banyak mikrositus berbeda sehingga memungkinkan penempatan dan pemantapan suatu species dengan tingkat keberhasilan yang berbeda. Mikrositus yang paling cocok untuk suatu species akan cenderung menjadi lebih padat ditempati oleh species yang sama[2].
Berdasarkan hal tersebut di atas sehingga praktikum ini dilaksanakan sebagai salah satu alternatif untuk dapat mengetahui berbagai jenis pola sebaran populasi dengan cara pengamatan secara langsung dan membandingkannya dengan teori yang telah ada sebelumnya.
B.     TUJUAN
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah:
1.      Mahasiswa memahami pola sebaran populasi.
2.      Mahasisawa mampu menyatakan pola sebaran intra populasi.
3.      Mahasiswa dapat membandingkan berbagai cara untuk menentukan pola sebaran populasi.
4.      Mahasiswa mampu menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran populasi.





[1]Sunarto Hardjosuwarno, Dasar-Dasar Ekologi Tubuhan, (Yogyakarta: Fakultas Biolologi Universitas Gadjah Mada 1993), h. 152-153
[2]P Michael, Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1995) h.,342
                                                                                                                                                    

BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

Adaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki oleh organisme yang berguna bagi kelanjutan hidupnya pada keadaan sekeliling habitatnya. Sifat-sifat tersebut memungkinkan organisme atau tanaman mampu menggunakan lebih baik unsur-unsur yang tersedia (hara, air, suhu, cahaya juga sifat resistensi terhadap pengganggu/penyakit atau hama). Tamanan dapat mempunyai adaptasi morfologis seperti kekuatan batang atau bentuk tanaman dan adaptasi fisiologis yang menghasilkan ketahanan parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur-unsur hara atau tahan terhadap kekeringan. Sebetulnya perbedaan yang jelas tidak ada karena keduanya sama-sama menggambarkan proses fisiologis. Jadi adaptasi dapat dinyatakan sebagai kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkunggan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih baik untuk mempertahankan hidupnya dalam relung (nisia, niche) yang diduduki[1].
Ada dua faktor yang mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di permukaan bumi, yaitu : Faktor Abiotik dan Faktor Biotik Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian permukaan bumi, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.Faktor Abiotik:
1.      Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.contohnya : Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. berbeda dengan tanaman yang berada di daerah tundra.
2.      Keadaan tanah
Perbedaaan jenis tanah, seperti pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang terkandung dalam humus mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun atau bersalju hanya akan hidup tumbuhan tertentu. Tumbuhan kaktus salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan keadaan tanah di gurun pasir. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang subur[2].
Interaksi individu-individu dari suatu spesies dengan lingkungan abiotik dan biotik menghasilkan pola-pola agihan atau sebaran tertentu pada habitat yang ditempatinya. Pola tersebut bervariasi, ada yang beragihan acak (random), yaitu individu-individu menyebar ke seluruh ruangan yang ditempatinya. Pola yang lain adalah menyebar pada jarak yang sama atau beragihan teratur (uniform). Selain kedua pola di atas diantara individu-individu tersebut ada yang mengumpul atau mengelompok disebut beragihan mengelompok. Anggota kebanyakan species cenderung menunjukkan distribusi yang mengelompok, hal ini terjadi karena tumbuhan umumnya berekembangbiak dengan alat reproduksi biji pada buah yang cenderung jatuh dekat induknya maupun rimpang  yang menghasilkan anakan vegetataif yang masih dekat dengan induknya. Nisbah variasi dan rata-rata ini beragam, niali 1,0 untuk ppulasi yang beragihan acak lebih kecil  dari satu untuk populasi yang beragihan acak lebih kecil dari satu untuk populasi yang beragihan teratur dan nilai akan lebih besar dari satu untuk populasi yamng beragihan mengelompok[3].




                [1] Anonim, Sebaran Intra Populasi, http://www.wikipedia.com, (10/12/09).
[2] Sukarno, Moh Amin, Biologi, (Balai pustaka: Jakarta, 1995), h. 108.
                [3] Tim Dosen, Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan (Universitas Islam Negeri Alauddin : Makassar, 2009), h. 1.
                                                                                                                                                    

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat melaksanakan praktikum Ekologi tumbuhan ini adalah :
            Hari / tanggal                       :
            Pukul                                    : 08.00 – 10.00 WITA
            Tempat                                 :  Lapangan Kampus II
                                                            Fakultas Sains dan Teknologi
                                                            Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapaun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah plot berukuran 1m x 1m dan tali rapiah, dan meteran.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanaman rumput-rumputan.
                          

C.    Cara kerja                                                     
Adapun cara kerja yang diterapkan adalah:
  1. Menentukan letak plot, sebanyak 100 plot.
  2. Menghitung  jumlah individu species setiap plot
  3. Menghitung harapan jumlah kuadrat dengan x tumbuhan
           ( e-m) ( m x)  x  100%
                                      X!
  1. Membandingkan chi-kuadrat tabel db.n-1 dengan chikuadrat hitung. N adalah jumlah tumbuhan per plot yang nilai harapannya lebih besar
  2. Mengambil kesimpulan jika chi kuadrat dihitung lebih besar dari pada chi quadrat tabel, berari hipotitits keja diterima yaitu tumbuhan berdistribusi mengelompok dan demikian sebaliknya.
  3. Menggunakan analisis Poison.
                                                                                                                                                    
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Sebaran Intra Populasi.  http://www.wikipedia.com (10/12/09).
Sukarno, Moh Amin. Biologi. Balai pustaka: Jakarta. 1995
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri Alauddin : Makassar. 2009.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Mega's Blogg and Powered by Blogger.