BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis kelamin (seks) kita merupakan salah
satu karakteristik fenotipe kita yang lebih nyata. Meskipun perbedaan anatomis dan fisiologis antara
pria dan wanita banyak. Dasar komponen seksnya sedikit lebih sederhana pada
manusia dan manusia lain seperti pada lalat buah. Ada dua varietas kromosom
seks yang dilambangkan simbol X dan Y.
Penentuan
seks pada makhluk hidup ditentukan oleh kromosom seksnya. Terdapat beberapa
macam cara yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin makhluk hidup
berdasarkan kromosom seksnya. Misalnya pada manusia sistem yang digunakan yaitu
X-Y. Akan dihasilkan betina normal jika kromosom seksnya XX dan dihasilkan
jantan normal jika kromosom seksnya XY. Umumnya, penentuan sifat terpaut seks
pada manusia ditentukan oleh kromosom X, walaupun pada beberapa kasus terdapat
juga pada kromosom Y.
Selain gen-gen yang terdapat pada kromosom
kelamin dikenal pula gen-gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan
tampak dikedua jenis kelamin, tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan
ekspresi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. keadaan
yang demikian disebut dengan sex
influence genes atau biasa disebut dengan gen yang dipengaruhi jenis kelamin.
Berdasarkan hal tersebut, maka praktikum
ini dilakukan. Dalam percobaan ini kita akan mempelajari lebih jauh tentang
adanya sifat yang terpaut dengan kromosom seks.
B.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum
kali ini adalah menentukan genotipe diri sendiri berdasarkan ukuran jari
telunjuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika merupakan cabang biologi yang
penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan
sifat dan variasi pada organisme maupun suborganisme. Adapula dengan singkat
mengatakan, genetika adalah ilmu gen. Terdapat sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen yang terdapat Dalam autosom. Seperti halnya pada saat mempelajari
menurunnya warna bunga pada tanaman atau sifat albino pada manusia, keturunan
F1 maupun F2 tidak pernah disebut-sebut jenis kelaminnya. Selain itu pada
manusia, sifat-sifat yang menurun dikenal dengan istilah hereditas. Biasanya
gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki jantan atau
betina. Baru dalam keadaan homozigot resesif, pengaruh dominan itu akan
menampakkan diri dalam fenotipe. Beberapa contoh dari gen yang dominansinya
dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah kepala botak dan jari telunjuk[1].
Penentuan seks pada makhluk hidup ditentukan oleh kromosom seksnya.
Terdapat beberapa macam cara yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin
makhluk hidup berdasarkan kromosom seksnya. Contohnya, pada belalang
menggunakan sistem X-0 (22 + X Jantan; 22 + XX Betina), pada ayam sistem Z-W
(76 + ZZ Jantan; 76 + ZW Betina), dan pada lebah sistem haplo-diploid (haploid
Jantan, diploid Betina). Sedangkan pada manusia, sistem yang digunakan adalah
X-Y. Betina normal akan dihasilkan jika kromosom seksnya XX dan jantan normal
jika kromosom seksnya XY. Tanda-tanda jenis kelamin manusia secara anatomi baru
akan mulai terlihat pada umur embrio sekitar dua bulan, karena sebelum waktu
itu, bentuk gonadnya cenderung sama dan masih bisa berubah menjadi ovarium atau
testis, terkandung pada kondisi hormon di tubuh embrio tersebut elain untuk
menentukan jenis kelamin, kromosom seks pada manusia juga memiliki banyak gen,
khususnya pada kromosom X. Cara pewarisan sifatnya sama dengan pewarisan yang
lain. Namun perlu dicatat, bahwa alel terpaut seks dari seorang ayah akan
diwariskan kepada seluruh anak perempuannya, tetapi anak laki-lakinya tidak akan
memperoleh satupun dari alel tersebut. Berbeda sekali dengan seorang ibu yang
bisa mewariskan alel terpaut seksnya kepada anak laki-laki dan perempuannya.
Umumnya, penurunan sifat terpaut seks pada manusia ditentukan oleh kromosom X,
walaupun pada beberapa kasus terdapat juga pada kromosom Y[2].
Penentuan seks pada
makhluk hidup ditentukan oleh kromosom seksnya. Terdapat beberapa macam cara
yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin makhluk hidup berdasarkan
kromosom seksnya. Misalnya pada manusia sistem yang digunakan yaitu X-Y. Akan dihasilkan
betina normal jika kromosom seksnya XX
dan dihasilkan jantan normal jika kromosom seksnya XY. Umumnya,
penentuan sifat terpaut seks pada manusia ditentukan oleh kromosom X, walaupun
pada beberapa kasus terdapat juga pada kromosom Y[3].
Selain gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin dikenal pula gen-gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak dikedua jenis kelamin,
tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. keadaan yang demikian disebut
dengan sex influence genes atau biasa
disebut dengan gen yang dipengaruhi jenis kelamin[4].
Semua jenis keturunan atau kejadian yang diterangkan di muka ditentukan
oleh gen yang terdapat pada autosom. Selain gen-gen dikenal pula gen-gen yang
demikian ini disebut gen-gen terangkai kelamin. Peristiwa dinamakan rangkai
kelamin atau dalam inggrisnya disebut Sex Lingkange. Biasanya gen dominan
memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki atau jantan maupun perempuan
atau betina. Baru dalam keadaan homozigot resesif pengaruh dominan itu tidak
akan menampakkan diri dalam fenotif. Apabila kita meletakkan tangan kanan atau
kanan kiri pada suatu alas yang terdapat suatu garis mendatar sedemikian rupa
sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka kita dapat ketahui
apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atau apakah lebih pendek dari jari
manis. Pada kebanyakan orang jari telunjuk tidak akan mencapai garis tersebut
yang mengidentifikasi bahwa suatu individu-individu mungkin mempunyai kandungan
gen absolute yang sama ketidakaktifan kromosom menciptakan sub populasi dengan
membedakan kandungan gen aktif[5].
[1]Campbell, Biologi (Jakarta: Erlangga, 2002), h.97.
[2]Shykill, Gen Yang Dipengaruhi OLeh Jenis Kelamin,
http:www//Shykill.blogspot.com. gen-yang-dipengaruhi-oleh-jenis-kelamin.html
(24 Desember 2009).
[3]Suryo, Genetika
Strata 1, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2008), h. 204.
[4]Ibid.
[5]Kimball, John. Biologi (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 213.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum kali ini adalah
:
Hari/tanggal :
Kamis, 17 Desember 2009
Waktu :
15.00 – 17.00 Wita
Tempat : Laboratorium Biologi lantai III Gedung B
Fakultas
Sains dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata,
Gowa.
B.
Alat dan Bahan
Adapun alat
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kertas, pulpen dan penggaris.
C.
Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum
kali ini adalah :
1. Membuat sebuah garis horisontal yang jelas
pada suatu halaman buku sendiri.
2. Meletakkan tangan kanan atau tangan kiri
di atas kertas tersebut.
3. Membubuhkan tanda dimana jejak ujung jari
telunjuk dengan menggunakan pensil atau pulpen.
4. Mencatat hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. Biologi.
Jakarta: Erlangga. 2007.
Shykill. Gen Yang
Dipengaruhi Oleh Jenis Kelamin. http:www//Shykill.blogspot.
com.gen-yang-dipengaruhi-oleg-jenis-kelamin.html (24 Desember 2009).
Kimball, W. John. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. 2005.
Suryo. Genetika
Strata 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 2008.
0 komentar:
Posting Komentar