Tentang Bambu
Bambu memiliki lebih dari 1.000
spesies dengan 100-an genera. Ahli menempatkan bambu dalam tribe
Bambuseae dalam family rumput Poaceae, yang merupakan keluarga besar
yang terdiri dari lebih 10.000 spesies. Bambu dapat ditemui dalam
ukuran kecil (Poa annua) hingga ukuran pohon raksasa (Dendrocalamus
giganteus). Keluarga bambu adalah tumbuhan paling penting didunia yang
menyediakan mayoritas kebutuhan makanan manusia dan ternak.
Rumput-rumputan adalah tumbuhan yang relative baru bagi flora bumi,
muncul sekitar 30-40 juta tahun lalu, lama setelah punahnya dinosaurus
di permukaan bambu. Pdang rumput telah memberikan sumber makanan
terhadap perkembangan mamalia herbivore dan kemudian menyediakan
berbagai jenis makanan pada hewan karnivora. Beberapa tanaman yang
populer disebut bambu (seperti “lucky bamboo yang tumbuh secara
hidroponik untuk hiasan dalam rumah), sebenarnya bukanlah keluarga
rumput, tapi merupakan Dreceana sanderana, family Agavaceae, sejenis
dengan teratai atau lily air.
Bambu pada umumnya memiliki batang
yang padat, kedap air dan menyebar dengan sistim akar rizoma. Bambu
berrumpun (clumping) umumnya berasal dari kawasan tropis seperti
Indonesia, Burma, Brazil, Columbia, India dan Selatan Cina. Beberapa
jenis bambu yang tumbuh di Himalaya dan Andes merupakan rumpun yang
tumbuh di iklim sedang yang dapat tumbuh baik di daerah dingin. Bambu
merambat (running) umumnya berasal dari iklim sejuk seperti Jepang, Cina
Utara, Siberia dan Amerika Utara. Bambu dapat berupak semak, dengan
ukuran 3 meter hingga pohon besar dengan tinggi 30 meter.
Seperti kebanyakan rerumputan, bambu
tumbuh dan berbunga, menghasilkan biji dan mati. Karena bambu sangat
jarang berbunga, biasanya dikembangbiakkan secara vegetatif. Bambu jenis
menjalar, biasanya dikembangkan dengan potongan rizomanya. Sedangkan
bambu rumpun biasanya dikembangbiakkan dengan potongan batang bambu yang
menyertakan ruas yang memiliki bakal tunas. Cabang tunas ini nantinya
akan membantuk akar dan menghasilkan rizoma dan batang bambu baru.
Batang bambu memiliki rongga dan
dibatasi oleh node (buku) tempat tumbuhnya ranting dan daun bambu. Tunas
monokotil seperti bambu dan palem tidak memiliki kambium.
Kekuatan struktur dan kerasnya batang
bambu disebabkan oleh serat dan lignin tracheid yang dimilikinya, yang
terdiri atas selulosa. Selain itu batang bambu juga banyak mengandung
silica (5%). Meskipun batang bambu bukan merupakan “pohon” sejati, namun
bisa sangat keras karena kandungan silica dan ligninnya.
Bambu merupakan tumbuhan yang sangat
penting secara ekologi dan ekonomi. Ia merupakan salah satu tumbuhan
yang paling berguna dan bernilai bagi manusia serta meyediakan bahan
makanan utama bagi jenis hewan seperti panda. Beberapa spesies bambu
berbunga secara rutin dan mati, fenomena ini masih dipelajari oleh
peneliti tanaman.
Bambu adalah tumbuhan yang sangat
bernilai guna di kawasan tropis, baik pada masa lalu maupun masa kini.
Menurut perkiraan bambu digunakan oleh lebih dari setengah populasi
dunia setiap harinya. Menurut A. Lewington (Plants For People 1990), ada
lebih dari 1000 produk berbeda yang terbuat dari bahan bambu.
Sumber: www.palomar.edu
0 komentar:
Posting Komentar