BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu
pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga
untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya prakrikum pengetahuan mengenai
penggunaan alat sangat diperlukan[1].
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (hidup). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang
mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme
mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri,
alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus[2].
Mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang
mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme
mikroskopik yang terdpat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel bakteri, alga,
protozoa, dan fungi mikroskopik. Dewasa ini kajian mikrobiologi mengalami
perkembangan yang pesat. Kajian yang lebih khusus sebagai perkembangan dari
ilmu mikrobiologi dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya, misalkan
taksonomi, habitat, dan cakupan masalh seta hubungannya dengan disiplin ilmu
lain[3]
Berdasarkan hal tersebut diatas,
maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan
dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium
mikrobiologi.
B.
Tujuan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah untuk mengetahui beberapa
contoh alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
[1] Hafsah Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum (Fakultas Sains dan Teknologi
UIN: Makassar. 2011) h. 1
[2] Hafsah, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum (Fakultas Sains dan Teknologi
UIN: Makassar. 2009) h. 1
[3] Ibid
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikrobiologi berasal
dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang
mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme
mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti
bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus
tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan
tidak memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri[1].
Istilah mikroba
(disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad renik) bukan nama dari
suatu kelompok organism seperti hewan
dan tumbuhan, melainkan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan
suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba
merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan
beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan
mikroba yang multiselluler pun tidak memiliki ukuran sel yang besar[2].
Dalam bidang
mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan
dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang
mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut
digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya
mengandung satyu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi
mikroorganisme[3].
Sejak dahulu orang
telah menduga bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Ada yang mengira bahwa
penyakit itu disebabkan kutukan dewa. Karena itu, mereka mengobati dan
mencegahnya dengan mantra-mantra dan ajimat. Antara tahun 1000 dan tahun 1400
penyakit pada umumnya dianggap sebagai hukuman atas dosa[4].
Hippocrates menyangka
bahwa penyakit malaria disebabkan oleh hawa busuk, karena itu banyak terdapat
di daerah rawa-rawa[5].
Tentang mikroba
penyebab penyakit ini, Robert Koch, tahun 1884, mengemukakan hokum yang disebut
Postulate Koch, yang menyatakan bahwa
suatu mikroba dianggap sebagai penyebab suatu penyakit, bila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Mikroba tersebut harus terdapat pula
pada orang lain yang menderita penyakit yang sama dan tidak terdapat pada orang
yang sehat.
2.
Mikroba tersebut harus dapat diisolir
dari penderita dan dibiakkan secara murni.
3.
Mikroba tersebut harus menimbulkan
penyakit yang sama bila ditularkan kepada orang lain yang sehat.
4.
Dari penderita kedua inipun harus dapat
diisolir mikroba yang asal secara murnia pula[6].
Di
dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan
sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada
laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain:
tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur
(tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer,
botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung[7].
Di
samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada
sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose
(inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk
sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang
konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan.
Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan
tabung durham untuk penelitian fermentasi[8].
Di
dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat
mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek
yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan
scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat
struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.
Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi
mikroskop cahaya dan mikroskop electron[9].
Autoklaf
adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan
pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi
tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15
Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15
menit untuk 121oC[10].
Inkubator
adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk
inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC[11].
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu
alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di reset[12].
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas
dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa
diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette)
misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip[13].
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian
atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran,
diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak
15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak
10 ml[14].
Pipet ukur
merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia
berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5
ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan
bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang
dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus
tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler
dengan udara sekitar[15].
Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet
ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya
adalah dalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan
reagen ada uji biokimia, dan lain-lain[16].
Centrifuge merupakan alat yang
berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan
cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi. Dengan pemutaran kecepatan
tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap. Satuan yang digunakan
pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja dari alat ini
adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat pada
centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udara yang masuk tidak
mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi
putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation[17].
[2] Syahruddin, Sartini, dan Natsir,
Analisis Mikrobiologi Farmasi (Universitas
Hasanuddin; Makassar, 2006). h. 1.
[3] M. Natsir Djide dan Sartini, Mikrobiologi Farmasi Dasar (Universitas
Hasanuddin; Makassar, 2006). h. 59.
[10]
Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer
(01 Februari 2010 2009).
[11] Ibid.
[13] Ibid.
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Ibid.
BAB
III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan
praktikum ini adalah :
Hari/Tanggal : Selasa/01 Februari 2011
Pukul : 10.00 – 13.00 Wita
Tempat : Laboratorium Mikrobologi Lantai II
Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar
Samata, Gowa.
B.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah mikroskop, Gegep, Labu Erlenmeyer (50 ml, 100 ml, 250
ml, 500 ml, dan 1000 ml), Ose bulat dan lurus, Tabung durham, Tabung reaksi,
Batang bentuk V, Thermometer, Batang Pengaduk, Rak tabung, Pipet tetes, Spoid,
Gelas kimia (250 ml, 500 ml, dan 1000 ml) Bunsen, Cawan petri, Inkubator,
Otoklaf, Kompor gas, Kulkas, Refrigerator, Spektrofotometer, Colony counter,
Neraca analitik, Oven, Vortex, Sentrifuge, Lamina air flow, Shaker, Inkubator
shaker, masker, lateks, aluminium foil, Mickropipet, Water bath, dan Magnetik
stires .
C.
Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan
pada praktikum kali ini adalah :
1. Menyiapkan
alat-alat dan bahan mikrobiologi
2. Mengamati
bagian-bagian dari alat-alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-masing.
3. Menggambar
semua alat-alat Laboratorium Mikrobiologi dan menuliskan bagian-bagiannya.
B.
Pembahasan
Adapun pembahasan pada praktikum kali ini adalah :
1. Labu Erlenmeyer
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja
dari labu erlenmeyer ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara
langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara hati-hati.
b. Fungsi
Labu erlenmeyer berfungsi untuk
menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi
mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu erlemeyer terdapat beberapa
pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya[1].
2. Gelas kimia
a.
Prinsip kerja
Prinsip kerja dari
gelas kimia ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung
dengan cara hati-hati.
b. Fungsi
Gelas kimia merupakan alat yang tahan terhadap
panas dan memiliki banyak fungsi, dapat digunakan sebagai tempat larutan atau
zat cair, dapat pula digunakan untuk preparasi media, dan lain-lain, selain itu
juga dapat digunakan untuk mengukur volume. Ukuran gelas ini bermacam-macam
mulai dari 50 ml sampai 1000 ml. Pada prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan
larutan atau zat kimia secara langsung dengan hati-hati[2].
3.
Gelas ukur
a.
Prinsip
kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati.
b. Fungsi
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur
volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa
pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan,
sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan[3].
4. Batang gelas bengkok
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja batang gelas bengkok
ini yaitu dengan cara mengaduk larutan atau zat kimia secara langsung.
a.
Fungsi
Fungsi dari batang gelas bengkok ini yaitu
untuk mengaduk bahan kimia atau menghomogengkan medium yang akan dibuat[4].
5.
Corong
a. Prinsip kerja
Prinsip
kerja pada alat ini yaitu larutan langsung dituangkan ke dalam mulut corong,
dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke dalam mulut tabung.
b.
Fungsi
Corong berfungsi untuk memasukkan
suatu larutan ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.
6. Cawan Petri
a. Prinsip kerja
Cawan Petri selalu berpasangan,
yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan
tutupnya. Prinsip kerjanya
yaitu medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup.
b. Fungsi
Cawan petri berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
7. Ose
a. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya yaitu sebelum
alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya
sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk
mencegah matinya bakteri.
b. Fungsi
Ose berfungsi untuk Menginokulasi
kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan metode streak juga untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari
ose lurus
untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk
zig-zag.
8. Gegep
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja Ose ialah dengan
cara memegang bagian pegangan gegep, kemudian menjepit tabung reaksi yang ingin
dipanaskan.
b.
Fungsi
Gegep berfungsi untuk menjepit tabung
reaksi yang ingin dipanaskan.
9. Spoit
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
memasukkan jarum spoit ke dalam suatu larutan, kemudian menarik keluar bagian
pendorong dari spoit.
b.
Fungsi
Spoid
berfungsi untuk mengambil larutan,
zat hasil pengukuran, atau zat yang mau diuji. Alat ini dapat disterilisasikan
dengan menggunakan otoklaf (uap air bertekanan) dimana sebelum disterilisai
dibungkus terlebih dahulu.
10. Pipet tetes.
a.
Prinsip kerja
Prinsip kerja
alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian
bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan karet tersebut.
b. Fungsi
Pipet tetes berfungsi untuk untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui.
11. Tabung durham
a. Prinsip kerja
Prinsip
kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat
pada tabung reaksi dengan menggunakan pipet yang ujungnya kecil.
b. Fungsi
Alat ini
berfungsi untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme
pada bakteri yang diujikan.
12. Bunsen
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan membakar bagian atas atau
sumbu dari bunsen.
b. Fungsi
Alat ini berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat
melakukan penanaman medium.
13. Sikat tabung
a. Prinsip kerja
Prinsip
kerja alat ini yaitu dengan memasukkan secara langsung sikat ini ke dalam
tabung, kemudian memutar-mutarnya agar tabung reaksi benar-benar besih.
b. Fungsi
Sikat tabung ini
berfungsi untuk membersihkan bagian dalam dari tabung reaksi.
14. Thermometer
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini
ialah dengan memasukkan ujung termometer ke dalam larutan yang ingin diukur
suhunya dengan memegang tali agar tidak tercampur dengan suhu kamar.
b. Fungsi
Fungsi
alat ini digunakan untuk mengukur suhu.
15. Rak tabung
a. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan
tabung reaksi ke dalam lubang rak tabung.
b. Fungsi
Rak tabung ini berfungsi untuk menyimpan tabung-tabung
reaksi baik yang digunakan pada saat praktikum ataupun yang tidak digunakan.
16. Labu ukur
a. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan medium
atau larutan ke dalam labu ukur sesuai yang diinginkan.
b. Fungsi
Fungsi
alat ini sama dengan gelas ukur namun bentuknya yang berbeda, pada labu ukur
memiliki tutup dan lehernya agak panjang dan memiliki badan yang besar.
17. Tabung reaksi
a. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada
didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas
nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau
orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup
dengan kapas dan aluminium foil.
b. Fungsi
Tabung reaksi ini berfungsi untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba.
18. Sentrifuge
a. Prinsip kerja
Prinsip
kerja alat ini yaitu dengan memutar tabung reaksi, dimana ukuran tabung reaksi
yang digunakan harus sama. Pemakaian alat ini membutuhkan pengalaman, sebab
apabila memutarnya terlalu cepat atau terlalu pelan, maka akan mengakibatkan
kecelakaan dalam bekerja, begitupun peletakan tabung harus dalam keadaan
seimbang.
b. Fungsi
Alat ini berfungsi
sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan cara
pemutaran menggunakan kekuatan rotasi.
19. Neraca analitik
a. Prinsip
kerja
Prinsip
kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara
langsung pada layar berat bahan tersebut.
b.
Fungsi
Nearaca
analitik ini berfungsi untuk menimbang bahan kimia.
20. Oven
a. Prinsip
kerja
Prinsip
kerja dari alat ini yaitu terlebih dahulu memeriksa tegangan yang diperlukan
untuk beroperasinya oven, biasanya 110 atau 220 volt. Kemudian menekan saklar
power indikator lampu menyala, setelah itu mengatur suhu dalam ruangan yang
diinginkan dengan cara memutar pengatur suhu, begitu pula dengan waktunya.
b.
Fungsi
Oven berfungsi
untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap
panas.
21. Kulkas
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat
ini yaitu dengan memasukkan medium secara langsung kedalamnya, kemudian
mengatur suhunya sesuai dengan ketentuan.
b. Fungsi
Alat ini berfungsi sebagai
pendingin dan sebagai tempat untuk mengawetkan mikroba.
22. Inkubator
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
memasukkan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur
suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhuh tertentu.
b. Fungsi
Fungsi inkubator adalah
untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
23. Kompor gas
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat
ini yaitu dengan memanaskan otoklaf atau oven diatas kompor gas.
b. Fungsi
Kompor
gas berfungsi sebagai alat untuk memanaskan medium.
24. Enkas
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat
ini yaitu pada saat sebelum memasukkan media, alat ini harus disterilkan
terlebih dahulu.
b. Fungsi
Alat ini memiliki fungsi
untuk mensterilisasikan alat-alat bersekala dengan menggunakan uap air panas.
25. Otoklaf
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat
ini yaitu dengan memasukkan medium yang ingin disterilkan, selanjutnya penutup
otoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan. Keran pengatur tempat keluar uap air
dibiarkan tetap terbuka hingga semua udara terdesak keluar. Apabila sterilisasi
telah selesai otoklaf dibiarkan tekanan turun hingga nol. Kran uap air dibuka
secara perlahan. Jangan membuka kran uap untuk nmempercepat turunnya tekanan,
tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol.
b. Fungsi
26. Vortex
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
meletakkan tabung reaksi di atas wadah penyimpanan lalu dihomogenkan.
b.
Fungsi
Fungsi dari vortex untuk
menghomogenkan larutan atau medium
khusus pada tabung reaksi.
27. Sepktofotometer
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja
alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam kupet yang berisi sampel (zat),
sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi akan diserap. Saat
pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan tangan, karena
minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan mempengaruhi
hasil akhirnya.
b. Fungsi
Alat ini
berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.
28. Mikroskop
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari
mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan
hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya,
terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan
bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya
yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang pula mikroorganisme
yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan 40x) serta
pembesaran okuler (10x).
b.
Fungsi
Mikroskop
berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat
dilihat oleh mata telanjang.
29. Coloni
counter
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja
alat ini yaitu setelah kita ON kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi
bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung
pada posisi (000) dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil
melihat jumlah pada layar hitung.
b. Fungsi
Alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah
coloni dari bakteri.
30. Shaker
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja alat ini ialah
dengan meletakkan tabung erlenmeyer di atas wadah shaker, kemudian menyalakan
shaker untuk mengocok larutan yang ada di dalam tabung erlenmeyer.
b.
Fungsi
Shaker
digunakan untuk mengaduk larutan zat sehingga terbentuk larutan yang homogen.
31. Laminar air
flow
a. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya yaitu dengan
cara hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai
bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah. Nyalakan lampu
neon dan blower. Masukkan alat dan bahan
yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar
resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang
benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara
terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah
selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar
air flow.
b. Fungsi
Fungsi dari alat ini yaitu
untuk pengerjaan secara aseptis karena
memiliki pengaturan dan penyaringan aliran udara.
[4]Pengenalan Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-ments.default
(04 November 2009).
DAFTAR
PUSTAKA
Entjang Indan,
dr. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT.
Citra Aditya Bakti; Bandung. 2003.
Hafsah. Mikrobiologi Umum. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar; Makassar. 2009.
M. Natsir
Djide, Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas
Hasanuddin; Makassar. 2006.
Syahruddin
Kadir, Dr. Analisis Mikrobiologi Farmasi.
Universitas Hasanuddin; Makassar. 2006.
Anonim, Pengenalan
Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq-blogspot.com. (04 November 2009).
Anonim, Pengenalan
Alat dan Sterilisasi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-ments.default (01
Februari 2011).
Anonim, Pengenalan
Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (04
November 2009).
1 komentar:
Perihal : Penawaran Jasa Import/Export
Perkenalkan kami, PT. JABRAH UDANA LASINDO INDOASIA merupakan perusahaan International Freight Forwarders specialist Import/Export dan segala keperluan yang lainnya.
Product dan Services kami antara lain :
1. Customs Clearence Service
2. Sewa Bendera/ Under Name
3. Door To Door/ Service Dari Negara Asal
4. Trucking
5. Sea Freight
6. Air Freight
7. Transfer EDI/ PIB
8. Borongan ( All-In )
9. Domestic (Ekspedisi)
0. DLL
Adapun daerah operasional perusahaan kami :
1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta
2. Pelabuhan Tanjung Priok ( Jakarta )
3. Pelabuhan Tanjung Perak ( Surabaya )
4. Pelabuhan Tanjung Emas ( Semarang )
5. Pelabuhan Belawan ( Medan )
6. DLL.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif atau biaya yang diperlukan untuk pengurusan Import, Expor, Door to Door, trucking dan biaya-biaya service lainnya yang kami sebutkan diatas, silakan menghubungi kami :
Terima kasih.
Best Regards
= RIZKY JULIADI =
PT. JABRAH UDANA LASINDO INDOASIA
Jl. Raya Lenteng Agung No. 49A Jakarta Selatan 12610 Indonesia
Phone : 021- 7780 - 6409 Fax : 021-7780 - 6409
Hp/WA : 0852 7711 8800
E-mail : juliadicargo@yahoo.com / Info.Jabrahudana@yahoo.com / pt.julicargo@gmail.com
Web : www.julicargo.blogspot.com
: www.julicargo.wordpress.com
Posting Komentar